Alhamdulillah, pekan ini mendapat sedikit angin segar, Seorang yang terkesan dengan buku saya Muhammad SAW the Inspiring Romance, berkenan menuliskan sebuah resensi sederhana dalam bentuk note di jejaring pertemanan dunia maya : facebook. Sengaja kami pindahkan di sini, agar sahabat blogger optimis lainnya bisa ikut sedikit mengintip salah satu buku yang sudah saya tulis. Harapannya, itung-itung sekalian promosi. Selamat menyimak dan semoga terkesan untuk memfollow up dengan membeli. Salam optimis !
Sedikit Oleh-Oleh Habis Baca Buku “The Inspiring Romance”
oleh : Mochamad Husni
Romantisme biasanya lekat dengan Barat dan modern. Ambil contoh Paris. Ibukota Perancis ini dikenal sebagai kota cinta dan kota paling romantis di dunia. Valentine, Romeo and Juliet, seluruhnya tidak identik dengan Timur, apalagi Islam. Jarang, bahkan mungkin terasa amat mengherankan ketika disebutkan bahwa dunia Islam juga menorehkan sejarah dan romantisme yang sangat hebat.
Maka, ketika ada sebuah buku yang mengulas hadits-hadits sahih bukti romantisme nabi, sejatinya buku itu akan sangat menarik perhatian. Malah, kehadirannya sungguh dibutuhkan saat ini. Paling tidak, di samping menjadi referensi yang Islami, para pembacanya dapat menemukan trik-trik untuk menghindarkan diri serta melindungi keluarganya dari ancaman kehancuran rumah tangga yang datangnya tak disangka-sangka. Bukan apa-apa, sekuat-kuatnya godaan dari luar, yang jauh lebih penting sebagai benteng pertahanan rumah tangga adalah harmoni suami istri. Salah satunya: dengan romantisme yang tak pernah padam.
Sungguh, rasa cinta itu memang perlu terus dibakar agar tetap menyala dan menghangatkan rumah tangga. Di sinilah arti penting buku ”Muhammad SAW, The Inspiring Romance” yang ditulis Hatta Syamsuddin Lc. Simak saja beberapa ide dari total 40 inspirasi yang dilengkapi hadits-hadits dan kisah yang kabarnya terkumpul secara tak sengaja karena didorong keingintahuan sarjana lulusan fakultas syariah Universitas International Afrika ini menemukan jejak-jejak romantisme ala rosululloh.
Beberapa diantaranya: “Cucilah pakaianmu wahai para lelaki, ambillah (cukurlah) sebagian rambutmu, bersiwaklah kamu, berhiaslah dan bersucilah, karena Bani Israil tidak melakukan ini padahal istri-istri mereka berhias”. Hadits yang diriwayatkan HR Ibnu Sakir ini mengajarkan para suami untuk menjaga penampilan, baik pakaian, rambut, kumis, jenggot dsb. Jangan acuh, karena tampilan inilah yang ditatap oleh mata pasangan Anda. Meski sederhana, ia bisa menggetarkan.
Atau juga hadits berikut ini. Dari Miqdad bin Ma’ad ra, Rosululloh SAW mengajarkan, ”Apabila seseorang mencintai saudaranya, hendaklah ia memberitahu kepadanya bahwa ia mencintainya. (HR Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad. Hadits ini mengingatkan kita untuk tak pernah bosan mengungkapkan kata cinta. Meskipun cinta bukan sekadar kata, namun ia tetaplah membutuhkan sebuah pengakuan.
Banyak lagi contoh lain yang telah nabi praktekkan dalam membuat hati istri beliau tergetar dan merasakan cinta yang tak pernah dingin. Ada kisah yang mencontohkan betapa perlunya sesekali makan bersama dalam satu piring. Ada juga inspirasi dari satu hadits berikut yang sudah cukup populer disebutkan dalam kisah-kisah percintaan nabi. ”Adalah aku pernah mandi bersama Rosululloh dari satu bejana antara aku dan beliau...” Hadits yang diriwayatkan Aisyah ra ini juga mencontohkan bahwa mandi bareng bisa memicu kehangatan ikatan suami istri.
Masih banyak lagi hadits-hadits lain yang dipaparkan. Efek psikologis penulis yang masih relatif muda menjadi kekuatan tersendiri buku setebal 304 halaman terbitan Indiva Media Kreasi tahun 2007 ini. Inspirasinya sangat kontemporer dan gaul. Cocok dijadikan referensi oleh setiap pasangan yang baru menikah. Jurusnya tak butuh modal besar. Rasanya, unsur kemahasiswaan saat buku ini diselesaikan membuat penulisnya justru kreatif menggali ide serta mengadaptasi praktek yang pernah diterapkan nabi. Maka, tertulislah ide-ide cerdas nan produktif semisal, diskusi dan sharing buku bacaan, saling mengajarkan dan bertukar keterampilan, merangkai puisi dan untaian kata mesra, dll.
Yang tidak kalah menarik, bukan hanya kreatifitas dalam menghangatkan rumah tangga. Sebagai sebuah buku dakwah, penulis mengarahkan pembacanya untuk meletakkan cinta keluarga di tempat yang sepantasnya. Untuk ini hadits yang cukup mewakili berbunyi, ”Sesungguhnya cinta mulia berasal dari iman”. Karena itu, pekerjaan berat dan indah dalam seluruh aktivitas cinta keluarga haruslah berpengaruh pada peningkatan keimanan si pencinta.
Kalaulah ingin disebutkan kekurangan, sayangnya buku ini tidak memberi perhatian khusus pada isu seputar poligami. Padahal, tiap kali masalah rumah tangga dikaitkan dengan dunia Islam, tudingan miring yang dilandasi kecurigaan atas kecurangan dan ketidakseimbangan posisi laki-laki terhadap perempuan selalu muncul. Apalagi, istri-istri nabi juga menghadapi kendala-kendala emosional seperti cemburu dan semacamnya. Pertanyaannya, bukan sekadar bagaimana hadits-hadits nabi mencontohkan management cinta pada beberapa pasangan, tetapi juga bagaimana agar para lelaki tidak asal mengutip ”sunnah rosul” untuk membenarkan poligami yang mereka lakukan.
Note: Pro Ustadz Hatta,
afwan ya akh... resensi kecil2annya baru sempat saya ketik. Semoga bukunya makin banyak dibaca dan terus berkarya lagi.Syukron
sumber MOCHAMMAD HUSNI on FB
Sedikit Oleh-Oleh Habis Baca Buku “The Inspiring Romance”
oleh : Mochamad Husni
Romantisme biasanya lekat dengan Barat dan modern. Ambil contoh Paris. Ibukota Perancis ini dikenal sebagai kota cinta dan kota paling romantis di dunia. Valentine, Romeo and Juliet, seluruhnya tidak identik dengan Timur, apalagi Islam. Jarang, bahkan mungkin terasa amat mengherankan ketika disebutkan bahwa dunia Islam juga menorehkan sejarah dan romantisme yang sangat hebat.
Maka, ketika ada sebuah buku yang mengulas hadits-hadits sahih bukti romantisme nabi, sejatinya buku itu akan sangat menarik perhatian. Malah, kehadirannya sungguh dibutuhkan saat ini. Paling tidak, di samping menjadi referensi yang Islami, para pembacanya dapat menemukan trik-trik untuk menghindarkan diri serta melindungi keluarganya dari ancaman kehancuran rumah tangga yang datangnya tak disangka-sangka. Bukan apa-apa, sekuat-kuatnya godaan dari luar, yang jauh lebih penting sebagai benteng pertahanan rumah tangga adalah harmoni suami istri. Salah satunya: dengan romantisme yang tak pernah padam.
Sungguh, rasa cinta itu memang perlu terus dibakar agar tetap menyala dan menghangatkan rumah tangga. Di sinilah arti penting buku ”Muhammad SAW, The Inspiring Romance” yang ditulis Hatta Syamsuddin Lc. Simak saja beberapa ide dari total 40 inspirasi yang dilengkapi hadits-hadits dan kisah yang kabarnya terkumpul secara tak sengaja karena didorong keingintahuan sarjana lulusan fakultas syariah Universitas International Afrika ini menemukan jejak-jejak romantisme ala rosululloh.
Beberapa diantaranya: “Cucilah pakaianmu wahai para lelaki, ambillah (cukurlah) sebagian rambutmu, bersiwaklah kamu, berhiaslah dan bersucilah, karena Bani Israil tidak melakukan ini padahal istri-istri mereka berhias”. Hadits yang diriwayatkan HR Ibnu Sakir ini mengajarkan para suami untuk menjaga penampilan, baik pakaian, rambut, kumis, jenggot dsb. Jangan acuh, karena tampilan inilah yang ditatap oleh mata pasangan Anda. Meski sederhana, ia bisa menggetarkan.
Atau juga hadits berikut ini. Dari Miqdad bin Ma’ad ra, Rosululloh SAW mengajarkan, ”Apabila seseorang mencintai saudaranya, hendaklah ia memberitahu kepadanya bahwa ia mencintainya. (HR Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad. Hadits ini mengingatkan kita untuk tak pernah bosan mengungkapkan kata cinta. Meskipun cinta bukan sekadar kata, namun ia tetaplah membutuhkan sebuah pengakuan.
Banyak lagi contoh lain yang telah nabi praktekkan dalam membuat hati istri beliau tergetar dan merasakan cinta yang tak pernah dingin. Ada kisah yang mencontohkan betapa perlunya sesekali makan bersama dalam satu piring. Ada juga inspirasi dari satu hadits berikut yang sudah cukup populer disebutkan dalam kisah-kisah percintaan nabi. ”Adalah aku pernah mandi bersama Rosululloh dari satu bejana antara aku dan beliau...” Hadits yang diriwayatkan Aisyah ra ini juga mencontohkan bahwa mandi bareng bisa memicu kehangatan ikatan suami istri.
Masih banyak lagi hadits-hadits lain yang dipaparkan. Efek psikologis penulis yang masih relatif muda menjadi kekuatan tersendiri buku setebal 304 halaman terbitan Indiva Media Kreasi tahun 2007 ini. Inspirasinya sangat kontemporer dan gaul. Cocok dijadikan referensi oleh setiap pasangan yang baru menikah. Jurusnya tak butuh modal besar. Rasanya, unsur kemahasiswaan saat buku ini diselesaikan membuat penulisnya justru kreatif menggali ide serta mengadaptasi praktek yang pernah diterapkan nabi. Maka, tertulislah ide-ide cerdas nan produktif semisal, diskusi dan sharing buku bacaan, saling mengajarkan dan bertukar keterampilan, merangkai puisi dan untaian kata mesra, dll.
Yang tidak kalah menarik, bukan hanya kreatifitas dalam menghangatkan rumah tangga. Sebagai sebuah buku dakwah, penulis mengarahkan pembacanya untuk meletakkan cinta keluarga di tempat yang sepantasnya. Untuk ini hadits yang cukup mewakili berbunyi, ”Sesungguhnya cinta mulia berasal dari iman”. Karena itu, pekerjaan berat dan indah dalam seluruh aktivitas cinta keluarga haruslah berpengaruh pada peningkatan keimanan si pencinta.
Kalaulah ingin disebutkan kekurangan, sayangnya buku ini tidak memberi perhatian khusus pada isu seputar poligami. Padahal, tiap kali masalah rumah tangga dikaitkan dengan dunia Islam, tudingan miring yang dilandasi kecurigaan atas kecurangan dan ketidakseimbangan posisi laki-laki terhadap perempuan selalu muncul. Apalagi, istri-istri nabi juga menghadapi kendala-kendala emosional seperti cemburu dan semacamnya. Pertanyaannya, bukan sekadar bagaimana hadits-hadits nabi mencontohkan management cinta pada beberapa pasangan, tetapi juga bagaimana agar para lelaki tidak asal mengutip ”sunnah rosul” untuk membenarkan poligami yang mereka lakukan.
Note: Pro Ustadz Hatta,
afwan ya akh... resensi kecil2annya baru sempat saya ketik. Semoga bukunya makin banyak dibaca dan terus berkarya lagi.Syukron
sumber MOCHAMMAD HUSNI on FB
salam sobat
BalasHapussiip banget hadiah resensi dari sahabat.mas..
buku yang menarik dan bermanfaat ya,,
walaupun ada kekurangannya yang tidak memberikan perhatian khusus masalah seputar poligami.
@ NUra : terima kasih kunjungan dan komentnya bu, sayang sekali ya bukunya tidak sampai ke aljubail, semoga pas pulang ke indonesia bisa mendapatkannya
BalasHapuswah, resensinya mantab, mas hatta. inilahg salah satu manfaat resensi. sangat besar manfaatnya bagi sang penulis. dengan mendengarkan suara orang lain, tentu saja dengan tingkat objektivitas yang baik, sang penulis bisa terus terpacu utk meningkatkan kualitas diri. salam hangat dan salam kreatif, mas hatta.
BalasHapusmau memberikan komentar tapi kayaknya aku kurang bwegitu tertarik ama buku ini...atau emang kau kurang suka baca buku ya
BalasHapusAssalamualaikum. Ustadz jika mau pesan langsung bukunya bisa nggak? syukron.
BalasHapusalhamdulilah mentor spritual saya, terimakasih atas ilmu yang diberikan
BalasHapus