Suatu hari seorang kerabat yang hanya lulusan SMA pernah mengatakan dengan ringan : “ Mas, internet itu adalah salah satu dari keajaiban dunia !!”. Kening saya berkerut mencoba memahami untaian kalimat yang baru saja saya dengar. Namun tak seberapa lama akhirnya saya mengangguk-angguk juga pertanda setuju sepenuh hati. Setidaknya, kerabat saya tadi telah membuktikan hal itu dalam kehidupannya sehari-hari. Ia yang seorang lulusan SMA, setelah berkutat dengan berbagai macam usaha kecil-kecilan, akhirnya menemukan internet sebagai salah satu sarana mempromosikan produknya. Ia pun belajar sungguh-sungguh tentang dunia internet marketing dengan segala macam pernak-pernik di dalamnya. Transaksi dunia maya , paypal, google adsense, SEO, Alexa dan Pagerank pun menjadi menu sehari-sehari dalam kehidupan barunya. Tahun berlalu dengan cepat, kini ia seorang pengusaha ekspor impor ‘digital’ yang cukup sukses untuk ukuran usianya. Menakjubkan !
Pada kesempatan lain, ada ungkapan menarik yang saya dengar dari seorang sahabat di perkuliahan paska sarjana yang saya tempuh. Ia menganalisa dengan serius –entah melalui penelitian atau tidak- lalu mengatakan : “ 90% isi internet itu positif dan hanya 10 % persen yang berisi hal-hal negatif seperti pornografi dan lain sebagainya, tapi sayangnya adalah 90% pengguna internet justru mengakses yang 10 % negatif itu ! “. Mata saya terbelalak hebat, analisa yang saya sendiri tidak percaya sepenuhnya dan tidak berharap itu benar. Tapi gambaran yang saya temui di kanan kiri memang sedikit membuktikan bahwa pengguna internet –khususnya yang pemula atau anak muda- benar-benar meniatkan dalam berinternet untuk melihat dan mendownload foto-foto telanjang. Sebuah penelitian di satu kota di Jawa Timur bahkan menyebutkan 78 % pelajar datang ke warnet hanya untuk mengakses situs porno.
Jika ini yang terjadi, maka internet bisa berubah dari keajaiban dunia menjadi perusak dunia. Materi pornografi senantias menyisakana pekerjaan rumah yang begitu menyedihkan bagi sebuah bangsa. Sudah banyak saya kira penelitian dan angka-angka yang menyebutkan pengaruh materi pornografi dan pemerkosaan seksual. Salah satunya sebagaimana disebutkan dalam situs fakta ilmiah bahwa “ Dinas Penelitian dan Statistik Kriminalitas New South Wales (1991) dan Satuan Statistik Kepolisian New South Wales (1988-1989) menemukan bahwa saat pornografi diperbolehkan di New South Wales pada tahun 1975 – 1991, terdapat peningkatan taraf perkosaan sebesar 90.6% “.
Lalu bagaimana kabar internet di Indonesia ? Tak kurang mesin pencari dunia maya ‘mbah Google’ yang sering menjadi rujukan dalam berselancar, menempatkan Indonesia berada di posisi 6 dunia untuk urusan pengakses laman berisikan pornografi. Sedihnya, pengakses paling banyak laman pornografi tersebut justru berasal dari kota-kota pelajar dan rujukan pendidikan. Uniknya, ternyata jumlah situs porno asli Indonesia sebenarnya jumlahnya ‘hanya’ satu juta dari 24,5 juta situs dengan admin orang Indonesia. Artinya memang tak lebih dari 5 % dari jumlah situs yang ada, namun sayangnya pengaksesnya justru mencapai lebih dari separuh bahkan tiga perempat internet user yang ada. Dari angka-angka di atas, mau tidak mau saya harus mengamini analisa sederhana yang disampaikan sahabat saya di atas.
Jadi, bagi saya kesimpulan sederhananya adalah : Sekiranya pengguna internet berinternet secara sehat dengan sibuk mengoptimalkan situs-situs bermanfaat yang jumlahnya jauh lebih banyak dari situs sampah, maka yang terjadi adalah internet benar-benar menjadi sebuah keajaiban. Mengubah keterbatasan menjadi keunggulan. Menguasai informasi dan pada saat yang sama memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari. Maka hari-hari ini sungguh telah banyak kita lihat ibu rumah tangga piawai berbisnis dari balik layar komputer di rumahnya. Pemuda lulusan SMA menjadi fasih bicara internet marketing dan mempraktekannya dengan sungguh-sungguh. Atau mungkin guru, dosen, mahasiswa, karyawan, yang menuangkan ide, fikiran dan ilmunya dalam sebuah blog, hingga mendapatkan banyak jaringan dan pertemanan yang mengagumkan.
Saya yakin banyak keajaiban yang akan terus terjadi saat kita komitmen dengan internet sehat. Bukan tidak mungkin, salah satu jalan untuk mewujudkan Indonesia kita lebih hebat adalah dengan mengenalkan dan mengkampanyekan internet sehat secara massif dan berkelanjutan.
Lalu, sahabat Indonesia yang optimis, apa saja yang bisa kita lakukan untuk memberikan kontribusi mulia mewujudkan internet sehat untuk bangsa Indonesia yang kita cintai ini ? Mari bersama kita cermati empat langkah berikut ini :
Pertama : Mengawal Regulasi yang Cermat untuk mewujudkan Internet Sehat
Sebuah peraturan yang cermat perlu dilahirkan untuk membatasi gerak para ‘oknum’ atau bahkan ‘mafia’ internet yang menikmati banyak untung dengan tersebarnya konten pornografi di internet. Sayangnya, banyak pihak yang terlalu cepat menuding bahwa seluruh peraturan di bidang internet misalnya, adalah pemberangusan terhadap hak berpikir dan berkarya anak bangsa. Anggapan ini memang tidak sepenuhnya salah. Yang terjadi memang –sebagaimana analisa para pakar di bidang ini- bahwa internet service provider (ISP) ibaratnya sebuah komplek perumahan besar, yang di dalamnya mungkin terletak masjid, pondok pesantren, puskesmas,warung makan, namun pada saat yang sama ada juga disana : kafe, warung miras, rumah bordil, dan lain sebagainya. Hal inilah yang menjadi dilemanya, karena menutup akses ke lingkungan perumahan tersebut, berarti ikut menutup akses ke masjid, puskesmas dan lain sebagainya. Karena inilah, sebuah regulasi memang harus cermat untuk mewujudkan pembumian internet sehat di hati masyarakat. Mari bersama kita mengawalnya.
Contoh Langkah Konkrit :
Kedua : Meningkatkan Kesadaran para Orang Tua
Rumah adalah benteng yang kokoh dari segala ancaman kerusakan moral anak-anak kita. Selama mereka di rumah mendapatkan bimbingan yang luwes dan kontinyu, maka anak-anak kita lebih akan terjaga dari efek negatif penggunaan internet yang salah kaprah. Karenanya, para orang tua harus segera mengambil peran penting. Dari mulai hal teknis, yaitu adanya ketentuan penggunaan internet di rumah, hingga pengawasan yang memadai kegiatan internet anak-anaknya. Hal ini bisa dimulai dari hal yang paling sederhana, misalnya dengan tidak meletakkan komputer di dalam kamar anak, atau mematikan saluran internet di malam hari, atau mengaktifkan software parental untuk memblok situs-situs yang aneh dan tidak mendidik. Namun ini semua harus diikuti dengan arahan dan bimbingan untuk pemanfaatan internet yang optimal. Mengenalkan situs bermanfaat yang sangat banyak terserak, agar anak-anak kita tidak hanya menghabiskan waktu berinternetnya dengan situs jaringan pertemanan saja.
Contoh Langkah Konkrit :
Ketiga : Semangat Mengkampanyekan Internet Sehat
Sebuah gagasan besar dan mulia membutuhkan strategi kampanye yang hebat pula. Kita tidak bisa hanya berdiam diri, menunggu gagasan internet sehat membumi di Indonesia hanya dengan berpangku tangan saja. Semua pihak harus ikut berpartisipasi, sesuai dengan kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki. Baik itu pemerintah, perusahaan swasta, tokoh masyarakat, akademisi, blogger, dan semua stakeholder dalam pembangunan watak dan karakter bangsa, harus turun ke gelanggang untuk mengkampanyekan internet sehat secara dinamis dan intensif. Harapan kita sederhana, beberapa tahun ke depan akan banyak pengguna internet -yang dahulunya adalah ‘korban’ dari penggunaan internet yang negatif – akan berubah menjadi pejuang internet sehat, sesuai dengan caranya masing-masing.
Contoh Langkah Konkrit :
Keempat : Optimalisasi dan Perbaikan Konten yang Sehat
PT Telkom Indonesia pernah membuat survei yang menghasilkan angka bahwa 90% akses internet di Indonesia hanya digunakan untuk akses pada jejaring sosial (Facebook, Twitter) serta situs yang kurang bermanfaat lainnya. Apa yang bisa kita baca dari survei di atas ? Bahwa anjuran internet sehat harus berbanding lurus dengan ketersediaan situs-situs atau blog yang menarik dan bermanfaat. Internet yang sehat bukan sekedar menjauhi konten negatif, tetapi juga mengarahkan seseorang untuk mengoptimalkan waktu jelajah internetnya, bukan hanya untuk sekedar menyapa dan berkomentar dalam situs pertemanan dan jaringan sosial. Karenanya, baik para pengelola situs, atau blogger, hendaknya berusaha keras untuk menaikkan daya tawar web yang dikelola, agar bisa membuat para pengguna internet terkesima dan tertarik sedemikian rupa, hingga tidak hanya berkutat di jaringan pertemanan semata.
Contoh Langkah Konkrit :
Mungkin ada sebuah pernyataan yang segara tersirat dalam benak kita, bahwa sekian langkah di atas hanya bisa dijalankan oleh pemerintah, perusahaan, atau lembaga yang mapan dari sisi sumber daya dan dana. Maaf, saya tidak sepenuhnya sepakat dengan pernyataan tersebut, karena pada dasarnya kita mampu melangkah dan memperjuangkan internet sehat sesuai dengan ranah dan kemampuan kita. Jika kita adalah seorang blogger, maka kita mulail dengan 'membombardir' dunia maya dengan postingan-postingan yang menarik dan inspiratif seputar internet sehat. Jika kita adalah seorang tokoh warga atau ketua RT misalnya, maka bisa kita mulai dengan melihat-lihat kondisi warnet di lingkungan kita, berikan satu dua kalimat arahan yang bijak agar para pengelola warnet dan operatornya bisa ikut bekerja sama menjaga 'kesehatan' warnetnya. Contoh nyata inisiatif semacam ini telah digulirkan oleh Bupati Jepara Hendro Martojo melalui Surat Edaran tertanggal 08 Juli 2010 seputar Warnet Sehat ditujukan kepada seluruh pengelola warnet di daerahnya. Secara ringkas isi edaran tersebut adalah mengharapkan pengelola warnet ikut ; berpartisipasi memerangi pornografi melalui jasa yang mereka kelola , mendesain bilik warnet agar lebih terbuka, memblokir seluruh situs maupun konten internet yang mengandung pornografi, dan juga membina dan mengarahkan pengunjung yang masih anak-anak untuk menggunakan internet sesuai dengan koridor pendidikan. Sungguh, sebuah inisiatif praktis dari seorang Bupati yang layak kita apresiasi.
Langkah positif di atas semestinya bisa menginspirasi para kepala daerah atau juga pengelola warnet di daerah lainnya. Pengelola warnet bisa memulai dengan menetapkan peraturan-peraturan lokal yang arif dan aplikatif untuk mewujudkan internet sehat. Atau mungkin kita bisa lebih tegas dengan merobohkan bilik-bilik internet sempit yang mengundang hasrat untuk bermaksiat tersebut. Warnet tanpa bilik yang sempit, adalah salah satu langkah nyata untuk mewujudkan internet yang lebih sehat. Bahkan, warnet tanpa bilik yang sempit akan mampu menghadirkan suasana yang profesional, elegan dan bersahabat.
Selain itu semua, lebih potensial lagi, jika kita adalah seorang guru, dosen atau kepala Sekolah. Dengan sederhana kita bisa torehkan sebuah kebijakan internet sehat melalui penugasan-penugasan kepada anak didik di sekolah atau mahasiswa di kampus. Salah satu contoh yang menginspirasi saya, sekaligus menguatkan bahwa kampanye internet sehat bisa dimulai dari diri dan lingkungan kita, adalah apa yang telah dicapai oleh Bapak Dedi Dwitagama. Beliau adalah seorang kepala sekolah di SMK Negeri 36 Cilincing Jakarta, juga seorang blogger dan trainer yang berpengalaman. Lebih dari itu, beliau adalah seorang yang cerdas dalam memasyarakatkan internet sehat. Kebijakan yang unik pun telah beliau torehkan, yaitu mewajibkan seluruh guru dan siswa di sekolahnya agar mempunyai akun Facebook dan membuat blog. Lebih unik lagi, beliau menambahkan syarat pengambilan ijazah bagi siswa yang telah lulus adalah minimal telah menulis 100 postingan di blognya masing-masing !. Sungguh, saya belum pernah mendengar yang lebih praktis dan lebih tajam seputar membumikan internet sehat selain apa yang telah digagas oleh bapak Dedi Dwitagama ini. Semoga kita bisa terinspirasi untuk menorehkan langkah-langkah unik lainnya, tentunya sesuai dengan kemampuan kita masing-masing.
Akhirnya, pekerjaan rumah kita benar-benar telah berserak di hadapan. Memalingkan generasi hari ini dari konten yang tidak bermanfaat menuju konten berharga bak mutiara. Mengubah internet dari sebuah ancaman perusak moral, menjadi salah satu keajaiban dunia dalam pembentukan kreatifitas dan pengetahuan anak bangsa. Dengan internet sehat, mewujudkan Indonesia yang hebat bukan lagi impian semata. Mari bersama mewujudkannya. Mari bersama memberikan harapan untuk Indonesia. Salam Optimis !
Referensi :
mohon dukungan dari Anda dengan memberikan komentar di bawah postingan ini
Terima Kasih.
Pada kesempatan lain, ada ungkapan menarik yang saya dengar dari seorang sahabat di perkuliahan paska sarjana yang saya tempuh. Ia menganalisa dengan serius –entah melalui penelitian atau tidak- lalu mengatakan : “ 90% isi internet itu positif dan hanya 10 % persen yang berisi hal-hal negatif seperti pornografi dan lain sebagainya, tapi sayangnya adalah 90% pengguna internet justru mengakses yang 10 % negatif itu ! “. Mata saya terbelalak hebat, analisa yang saya sendiri tidak percaya sepenuhnya dan tidak berharap itu benar. Tapi gambaran yang saya temui di kanan kiri memang sedikit membuktikan bahwa pengguna internet –khususnya yang pemula atau anak muda- benar-benar meniatkan dalam berinternet untuk melihat dan mendownload foto-foto telanjang. Sebuah penelitian di satu kota di Jawa Timur bahkan menyebutkan 78 % pelajar datang ke warnet hanya untuk mengakses situs porno.
Jika ini yang terjadi, maka internet bisa berubah dari keajaiban dunia menjadi perusak dunia. Materi pornografi senantias menyisakana pekerjaan rumah yang begitu menyedihkan bagi sebuah bangsa. Sudah banyak saya kira penelitian dan angka-angka yang menyebutkan pengaruh materi pornografi dan pemerkosaan seksual. Salah satunya sebagaimana disebutkan dalam situs fakta ilmiah bahwa “ Dinas Penelitian dan Statistik Kriminalitas New South Wales (1991) dan Satuan Statistik Kepolisian New South Wales (1988-1989) menemukan bahwa saat pornografi diperbolehkan di New South Wales pada tahun 1975 – 1991, terdapat peningkatan taraf perkosaan sebesar 90.6% “.
Lalu bagaimana kabar internet di Indonesia ? Tak kurang mesin pencari dunia maya ‘mbah Google’ yang sering menjadi rujukan dalam berselancar, menempatkan Indonesia berada di posisi 6 dunia untuk urusan pengakses laman berisikan pornografi. Sedihnya, pengakses paling banyak laman pornografi tersebut justru berasal dari kota-kota pelajar dan rujukan pendidikan. Uniknya, ternyata jumlah situs porno asli Indonesia sebenarnya jumlahnya ‘hanya’ satu juta dari 24,5 juta situs dengan admin orang Indonesia. Artinya memang tak lebih dari 5 % dari jumlah situs yang ada, namun sayangnya pengaksesnya justru mencapai lebih dari separuh bahkan tiga perempat internet user yang ada. Dari angka-angka di atas, mau tidak mau saya harus mengamini analisa sederhana yang disampaikan sahabat saya di atas.
Jadi, bagi saya kesimpulan sederhananya adalah : Sekiranya pengguna internet berinternet secara sehat dengan sibuk mengoptimalkan situs-situs bermanfaat yang jumlahnya jauh lebih banyak dari situs sampah, maka yang terjadi adalah internet benar-benar menjadi sebuah keajaiban. Mengubah keterbatasan menjadi keunggulan. Menguasai informasi dan pada saat yang sama memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari. Maka hari-hari ini sungguh telah banyak kita lihat ibu rumah tangga piawai berbisnis dari balik layar komputer di rumahnya. Pemuda lulusan SMA menjadi fasih bicara internet marketing dan mempraktekannya dengan sungguh-sungguh. Atau mungkin guru, dosen, mahasiswa, karyawan, yang menuangkan ide, fikiran dan ilmunya dalam sebuah blog, hingga mendapatkan banyak jaringan dan pertemanan yang mengagumkan.
Saya yakin banyak keajaiban yang akan terus terjadi saat kita komitmen dengan internet sehat. Bukan tidak mungkin, salah satu jalan untuk mewujudkan Indonesia kita lebih hebat adalah dengan mengenalkan dan mengkampanyekan internet sehat secara massif dan berkelanjutan.
Lalu, sahabat Indonesia yang optimis, apa saja yang bisa kita lakukan untuk memberikan kontribusi mulia mewujudkan internet sehat untuk bangsa Indonesia yang kita cintai ini ? Mari bersama kita cermati empat langkah berikut ini :
Pertama : Mengawal Regulasi yang Cermat untuk mewujudkan Internet Sehat
Sebuah peraturan yang cermat perlu dilahirkan untuk membatasi gerak para ‘oknum’ atau bahkan ‘mafia’ internet yang menikmati banyak untung dengan tersebarnya konten pornografi di internet. Sayangnya, banyak pihak yang terlalu cepat menuding bahwa seluruh peraturan di bidang internet misalnya, adalah pemberangusan terhadap hak berpikir dan berkarya anak bangsa. Anggapan ini memang tidak sepenuhnya salah. Yang terjadi memang –sebagaimana analisa para pakar di bidang ini- bahwa internet service provider (ISP) ibaratnya sebuah komplek perumahan besar, yang di dalamnya mungkin terletak masjid, pondok pesantren, puskesmas,warung makan, namun pada saat yang sama ada juga disana : kafe, warung miras, rumah bordil, dan lain sebagainya. Hal inilah yang menjadi dilemanya, karena menutup akses ke lingkungan perumahan tersebut, berarti ikut menutup akses ke masjid, puskesmas dan lain sebagainya. Karena inilah, sebuah regulasi memang harus cermat untuk mewujudkan pembumian internet sehat di hati masyarakat. Mari bersama kita mengawalnya.
Contoh Langkah Konkrit :
- Mengadakan pertemuan, konsultasi, formal maupun nonformal, atau seminar yang khusus membahas regulasi dalam dunia internet, antara Pemerintah, Praktisi dan Pakar Internet, maupun penyedia jasa Internet Service Provider.
- Para pengamat berusaha untuk memberikan telaah yang objektif atas setiap rancangan regulasi. Hal ini akan mencerdaskan masyarakat, sehingga bisa bersikap lebih elegan, dalam arti tidak menolak setiap regulasi dengan membabi buta, dan tidak pula hanya tunduk patuh tanpa memahami hak-haknya.
Kedua : Meningkatkan Kesadaran para Orang Tua
Rumah adalah benteng yang kokoh dari segala ancaman kerusakan moral anak-anak kita. Selama mereka di rumah mendapatkan bimbingan yang luwes dan kontinyu, maka anak-anak kita lebih akan terjaga dari efek negatif penggunaan internet yang salah kaprah. Karenanya, para orang tua harus segera mengambil peran penting. Dari mulai hal teknis, yaitu adanya ketentuan penggunaan internet di rumah, hingga pengawasan yang memadai kegiatan internet anak-anaknya. Hal ini bisa dimulai dari hal yang paling sederhana, misalnya dengan tidak meletakkan komputer di dalam kamar anak, atau mematikan saluran internet di malam hari, atau mengaktifkan software parental untuk memblok situs-situs yang aneh dan tidak mendidik. Namun ini semua harus diikuti dengan arahan dan bimbingan untuk pemanfaatan internet yang optimal. Mengenalkan situs bermanfaat yang sangat banyak terserak, agar anak-anak kita tidak hanya menghabiskan waktu berinternetnya dengan situs jaringan pertemanan saja.
Contoh Langkah Konkrit :
- Memberikan sosialisasi internet sehat di kalangan orangtua, melalui forum-forum wali murid atau kelas-kelas parenting, atau pertemuan ibu-ibu PKK misalnya.
- Memfasilitasi dan mengajarkan pada para orang tua untuk mampu mengguankan software parental atau browser khusus anak-anak pada komputer yang berinternet di rumahnya,
- Mendidik para orang tua agar lebih 'sadar' dan 'melek' internet, sehingga dengan sendirinya mereka bisa menjadi guide bagi anak-anaknya saat berselancar di dunia maya.
Ketiga : Semangat Mengkampanyekan Internet Sehat
Sebuah gagasan besar dan mulia membutuhkan strategi kampanye yang hebat pula. Kita tidak bisa hanya berdiam diri, menunggu gagasan internet sehat membumi di Indonesia hanya dengan berpangku tangan saja. Semua pihak harus ikut berpartisipasi, sesuai dengan kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki. Baik itu pemerintah, perusahaan swasta, tokoh masyarakat, akademisi, blogger, dan semua stakeholder dalam pembangunan watak dan karakter bangsa, harus turun ke gelanggang untuk mengkampanyekan internet sehat secara dinamis dan intensif. Harapan kita sederhana, beberapa tahun ke depan akan banyak pengguna internet -yang dahulunya adalah ‘korban’ dari penggunaan internet yang negatif – akan berubah menjadi pejuang internet sehat, sesuai dengan caranya masing-masing.
Contoh Langkah Konkrit :
- Membuat wadah, komunitas, atau forum yang intens menyuarakan internet sehat di tengah-tengah masyarakat kita.
- Membuat kurikulum dan materi yang komprehensif seputar internet sehat, sehingga bisa diajarkan dalam kelas formal maupun non formal, dari mulai kurikulum SMP, SMA, Perkuliahan, atau bahkan untuk materi khutbah Jumat sekalipun.
- Perjuangan di dunia maya harus diikuti dengan dukungan media cetak di dunia nyata, pengguna internet di Indonesia memang diperkirakan sudah mencapai 45 juta per Juli 2010, namun belum banyak yang mengetahui seputar Internet Sehat. Karenanya, sosialisasi dan bahasan seputar Internet Sehat juga harus diupayakan dapat disebarkan melalui media cetak baik nasional maupun lokal.
Keempat : Optimalisasi dan Perbaikan Konten yang Sehat
PT Telkom Indonesia pernah membuat survei yang menghasilkan angka bahwa 90% akses internet di Indonesia hanya digunakan untuk akses pada jejaring sosial (Facebook, Twitter) serta situs yang kurang bermanfaat lainnya. Apa yang bisa kita baca dari survei di atas ? Bahwa anjuran internet sehat harus berbanding lurus dengan ketersediaan situs-situs atau blog yang menarik dan bermanfaat. Internet yang sehat bukan sekedar menjauhi konten negatif, tetapi juga mengarahkan seseorang untuk mengoptimalkan waktu jelajah internetnya, bukan hanya untuk sekedar menyapa dan berkomentar dalam situs pertemanan dan jaringan sosial. Karenanya, baik para pengelola situs, atau blogger, hendaknya berusaha keras untuk menaikkan daya tawar web yang dikelola, agar bisa membuat para pengguna internet terkesima dan tertarik sedemikian rupa, hingga tidak hanya berkutat di jaringan pertemanan semata.
Contoh Langkah Konkrit :
- Mengadakan pelatihan menulis di blog baik bagi para guru, akademisi, maupun masyarakat yang tertarik secara umum dari setiap segmennya. Sehingga mereka tidak hanya sekedar bisa menulis, namun juga mengelola blog dengan baik agar tampil dengan performance blog yang lebih bermutu dan menarik.
- Mengadakan kontes Blog secara berkesinambungan, baik skala nasional, lokal, maupun di sekolah-sekolah. Kontes dan perlombaan blog ini hendaknya dilengkapi dengan kriteria penjurian yang objektif dan menantang, bukan 'hanya' kontes SEO semata, sehingga akan menghasilkan blogger-blogger yang terus memacu diri untuk selangkah lebih baik dari sebelumnya.
Mungkin ada sebuah pernyataan yang segara tersirat dalam benak kita, bahwa sekian langkah di atas hanya bisa dijalankan oleh pemerintah, perusahaan, atau lembaga yang mapan dari sisi sumber daya dan dana. Maaf, saya tidak sepenuhnya sepakat dengan pernyataan tersebut, karena pada dasarnya kita mampu melangkah dan memperjuangkan internet sehat sesuai dengan ranah dan kemampuan kita. Jika kita adalah seorang blogger, maka kita mulail dengan 'membombardir' dunia maya dengan postingan-postingan yang menarik dan inspiratif seputar internet sehat. Jika kita adalah seorang tokoh warga atau ketua RT misalnya, maka bisa kita mulai dengan melihat-lihat kondisi warnet di lingkungan kita, berikan satu dua kalimat arahan yang bijak agar para pengelola warnet dan operatornya bisa ikut bekerja sama menjaga 'kesehatan' warnetnya. Contoh nyata inisiatif semacam ini telah digulirkan oleh Bupati Jepara Hendro Martojo melalui Surat Edaran tertanggal 08 Juli 2010 seputar Warnet Sehat ditujukan kepada seluruh pengelola warnet di daerahnya. Secara ringkas isi edaran tersebut adalah mengharapkan pengelola warnet ikut ; berpartisipasi memerangi pornografi melalui jasa yang mereka kelola , mendesain bilik warnet agar lebih terbuka, memblokir seluruh situs maupun konten internet yang mengandung pornografi, dan juga membina dan mengarahkan pengunjung yang masih anak-anak untuk menggunakan internet sesuai dengan koridor pendidikan. Sungguh, sebuah inisiatif praktis dari seorang Bupati yang layak kita apresiasi.
Langkah positif di atas semestinya bisa menginspirasi para kepala daerah atau juga pengelola warnet di daerah lainnya. Pengelola warnet bisa memulai dengan menetapkan peraturan-peraturan lokal yang arif dan aplikatif untuk mewujudkan internet sehat. Atau mungkin kita bisa lebih tegas dengan merobohkan bilik-bilik internet sempit yang mengundang hasrat untuk bermaksiat tersebut. Warnet tanpa bilik yang sempit, adalah salah satu langkah nyata untuk mewujudkan internet yang lebih sehat. Bahkan, warnet tanpa bilik yang sempit akan mampu menghadirkan suasana yang profesional, elegan dan bersahabat.
Selain itu semua, lebih potensial lagi, jika kita adalah seorang guru, dosen atau kepala Sekolah. Dengan sederhana kita bisa torehkan sebuah kebijakan internet sehat melalui penugasan-penugasan kepada anak didik di sekolah atau mahasiswa di kampus. Salah satu contoh yang menginspirasi saya, sekaligus menguatkan bahwa kampanye internet sehat bisa dimulai dari diri dan lingkungan kita, adalah apa yang telah dicapai oleh Bapak Dedi Dwitagama. Beliau adalah seorang kepala sekolah di SMK Negeri 36 Cilincing Jakarta, juga seorang blogger dan trainer yang berpengalaman. Lebih dari itu, beliau adalah seorang yang cerdas dalam memasyarakatkan internet sehat. Kebijakan yang unik pun telah beliau torehkan, yaitu mewajibkan seluruh guru dan siswa di sekolahnya agar mempunyai akun Facebook dan membuat blog. Lebih unik lagi, beliau menambahkan syarat pengambilan ijazah bagi siswa yang telah lulus adalah minimal telah menulis 100 postingan di blognya masing-masing !. Sungguh, saya belum pernah mendengar yang lebih praktis dan lebih tajam seputar membumikan internet sehat selain apa yang telah digagas oleh bapak Dedi Dwitagama ini. Semoga kita bisa terinspirasi untuk menorehkan langkah-langkah unik lainnya, tentunya sesuai dengan kemampuan kita masing-masing.
Akhirnya, pekerjaan rumah kita benar-benar telah berserak di hadapan. Memalingkan generasi hari ini dari konten yang tidak bermanfaat menuju konten berharga bak mutiara. Mengubah internet dari sebuah ancaman perusak moral, menjadi salah satu keajaiban dunia dalam pembentukan kreatifitas dan pengetahuan anak bangsa. Dengan internet sehat, mewujudkan Indonesia yang hebat bukan lagi impian semata. Mari bersama mewujudkannya. Mari bersama memberikan harapan untuk Indonesia. Salam Optimis !
Referensi :
- www.faktailmiah.com
- http://dedidwitagama.wordpress.com/
- www.jeparakab.go.id
- Ragam hasil pencarian melalui www.google.com
mohon dukungan dari Anda dengan memberikan komentar di bawah postingan ini
Terima Kasih.
Keren tadz :D
BalasHapusArtikel yang sangat bermanfaat pak. Dan isi dari blog ini juga semuanya ruar biasa.... pasti saya akan sering menunggu update tulisan bapak.
HapusEmpat langkah membangun internet sehat. Moga jadi renungan dan panduan bagi kita, para orangtua, khususnya dalam melndungi anak-anak kita tercinta. Mari bersama mendukung Menkominfo yang berusaha membangun hal yang sama.
BalasHapusSalam ukhuwah
@anonim : siapa nih ? komentar singkat dari anonim ... tambah lagi dong ! he2
BalasHapus@muchlisin : iya setiap program kebaikan dari siapapun layak kita dukung tentunya. trims mas
ikut andil dengan belajar ngeBlog
BalasHapussalam sobat
BalasHapussetuju mas, mengkampanyekan internet sehat.
dan ketiganya untuk membangun Indonesia hehat.
semoga makin sejahtera Indonesia
setuju mas para blogger harus kreatif memberikan informasi yang bermutu :D
BalasHapussemmoga aja cepat sehat
BalasHapushehe :D
@all : terima kasih komen dan dukungannya, semua berproses menuju internet sehat, mari kita percepat dengan ikut mengkampanyekannya
BalasHapussip mas ulasannya ilmiah hehehehe...semoga sukses...
BalasHapuskami mendukung dengan berinternet sehat dan juga ditambah dengan mendukung pemakaian produk software yang halal ( bukan bajakan ).
@aryadevi : terima kasih, kalo ilmiah tidak juga ..karena gak pake footnote dan referensi di akhirnya he2. btw, usulan yang bagus juga .. internet sehat ini langkah awal, selanjutnya ada internet jujur, internet peduli, internet bijak mungkin saja ..he2
BalasHapusTerimakasih mas sudah mampir ke gubuk jelk saya.
BalasHapusArikelnya lengkap sekali mas...
Pokoknya saya dukung seklai inet sehat. Saya ajah soalnya sampai ngelus dada kalau ada yg pake inet dg "mental parah".
Keep posting terus yg beginian. Sy bakal sering berkunjung
Artikelnya bermanfaat nih.
BalasHapusdi post ke wacana pembaca mas. biar banyak yg baca.
^__^
Pojkoknya say yes to internet sehat
kunjungan perdana ke sini
@bumi : artikelnya belum lengkap kok, mungkin ada masukan dan tambahan di persilahkan
BalasHapus@common syber : wacana pembaca ? wah belum pernah dengar nih, maklum blogger kampungan mas :-)
Waahhhh bagus banget tulisannya mas....
BalasHapusplus tips yang kongkrit sekali...
salam kenaalll...
buat sodaraku......ane nyumbang ketik aja deh.....mancapppppp
BalasHapusTadz, mampir sebentar. ndak usah repot-repot nyuguhi macam-macam ya. coz mau langsung pulang. kapan-kapan balik lagi.
BalasHapus@danang : trima kasih, masih perlu masukan dari anda tentunya
BalasHapus@bagus : okeh brow, ditunggu komentar2 berikutnya
@banu : kunjungan kilat nih ? syukron
nice artikel mas,komprehensif, mari sama2 sukseskan internet sehat
BalasHapusWah ketoke dah siap gantiin pak tif jadi MENKOMINFO nih tadz..hehehe..
BalasHapusMaju terus pantang mundur Allahu akbar...
artikelnya menarik sekali, menambah wawasan saya,
BalasHapusditunggu juga blogwalkingnya ke http://apadefinisinya.blogspot.com/2010/09/pribadi-sehat-berinternet-sehat.html
@yahya : komentar yang singkat tapi langsung saya paham maksudnya : kunjungan balik kan ? ok tenang dan ditunggu aja ya
BalasHapusmakasih atas kunjungannya, artikel yg cukup lengkap
BalasHapuslike this..
BalasHapuslengkap n tertata rapi
Assalamualaikum, slm kenal, nice artikelnya,.....saya pun sangat prihatin skl, krn masih banyaknya masyarakat kita dan oknum yg tidak b'tanggung jawab menyalahgunakan keberadaan Internet. tuk itu marilah kt saling bahu m'bahu, scr bertahap membudayakan penggunaan internet secara sehat dsemua lapisan, terutama lapisan remaja, dan pelajar yg merupakan cikal bakal bangsa kedepannya.
BalasHapusMakasih ya Ustadz, atas kunjungannya, Waslm
Thanks atas kunjungannya.
BalasHapusSetuju dengan rekan anda yang mengatakan salah satu keajaiban dunia, sebab dengan berinternet segala keajaiban2 kita peroleh secara cepat. asal kita menggunakannya dengan sehat dan bijaksana...
serba sehat itu lebih baik daripada serba kotor..he..he..he...
BalasHapusKesimpulannya : Regulator (pemerintah), Web Content Provider (Operator) dan Masyarakat (Kosumen) masing-masing bisa memberikan peran dalam mewujudkan pola internet yang sehat. Dan penjaga warnet mempunyai kesempatan besar untuk memblok konten-konten syahwat tersebut.
BalasHapusSyukran Ustadz untuk pencerahannya...
aku dukung deh.... moga dapat hadiah n bagi2 lho ya,,,,,,
BalasHapuskeren mas, ane juga emang salut ma orang yg menjadi netpreneur, jujur ane yang slama ini juga sedang
BalasHapusmenjalani itu juga bener2 capek, tiap hari hrus onlen lebih dari 4 jam lah, di omelin ma ortu lah wkkk
karena itu temen mas itu pasti orang yang kuat n disiplin salut.
oh iya bhro emang kbanyakan orang malah lebih memilih menggunakan internet untk 10% yg ente tulis (ane juga
dulu kek gitu ^_^) tapi skarang stelah ane tau kalo dgan internet seseorang bisa mnjadi milyader, kbiasaan
jelek itu perlahan menghilang. so ayo kita share pada smua orang tentang manfaat internet.
thanks udah share artikel bhro, mantep neh, smoga menang yah
@miliader : sukses kontes dan sukses bisnis internetnya mas, setiap komentar yang dituliskan penambah semangat untuk terus sharing dan sharing ...
BalasHapusWaahhh gak commentnya gak artikelnya . . . . panjaaannnggg banget!
BalasHapusBaca dulu ahhhhhh >_<
artikelnya tertata rapi mas, bener-bener mantab. semoga sukses mas ..
BalasHapussalam kenal
"Tak kurang mesin pencari dunia maya ‘mbah Google’ yang sering menjadi rujukan dalam berselancar, menempatkan Indonesia berada di posisi 6 dunia untuk urusan pengakses laman berisikan pornografi."
BalasHapusmaksudnya gimana pak ini? Google bikin survey?
Ana dukung sob
BalasHapusIndonesia akan terus maju kaloa kayak gini caranya, go go
BalasHapusDiskusi internet Sehat
http://cucuhermaone.blogdetik.com/umum/membangun-peradaban-indonesia-dengan-internet-sehat/
uraian akang memang jauh lebih lengkap dari saya..
BalasHapusluar biasa...
salam sukses buat yg punya blog...
!!! hidup internet sehat !!!
@johan : google gak perlu bikin survei kalau mau data pengaksesnya, semua tinggal klik ...
BalasHapusArtikelnya bagus:)
BalasHapuskeren ueyy.... thx artielnya
BalasHapusbagus tadz... hmmm, tahun ni belum bisa ikutan festival... next year, insya Allah.. keep writing ^^v...suka banget dengan perkembangan blog yg satu ini... syukron tadz! :)
BalasHapusbagus KK
BalasHapusayo kita galakan internet sehat tanpa maksiat,.
BalasHapus@etika : ditunggu ikut kompetisi-kompetisi yang lain
BalasHapus@edwin : internet sehar berbasih karakter positif ! maju terus
Melihat dunia dengan jujur! Ada PR besar bersama, harus kita akui! Ada musuh bersama, kita harus sadar! Ya, internet harus sehat!
BalasHapussepakat mas aries .. jangan lupa ikut kompetisinya juga ya. untuk internet indonesia yang lebih sehat
BalasHapussalam sobat
BalasHapusberkunjung kembali dari S.A
turut mendukung ,semoga menang kontesnya ,
mari membangun Indonesia hebat dengan berinternet sehat.
betul, mari kita kampanyekan internet sehat baik itu untuk pelajar, mahasiswa dan masyarakat karena penggunaan internet dari tahun ke tahun semakin meningkat tajam.
BalasHapus@nura : gimana dengan perkembangan internet di Saudi mbak ? bisa sharing2 nih disini
BalasHapus@zaqi : internet sehat untuk semua pastinya
Bismillah....
BalasHapusyah... kita harus memberi tahu ke siapapun bahwa internet itu sebenarnya banyak maanfaat, dan juga ilmu pengetahuannya :), semangat yah bang hatta untuk selalu berkreasi, dan semoga bisa menjadi motivator bagi yang lainnya.
With Regards,
Ardi.
-^^-
Mantabs bung hatta. Artikel yang sangat mencerahkan. Semoga bisa menjadi suluh untuk membangun internet yang lebih sehat.... Sukses selalu !
BalasHapusSipp..Hatta selalu bergerak..waktunya tak terbuang sia-sia..sukses selalu..
BalasHapusmaju terussss....
BalasHapus@bung irwanda : ditunggu juga indonesian outlooknya
BalasHapus@zaenal : pantang mundur ....
yang keempat bener banget maz....
BalasHapuskarena di indonesia nih telah terhipnotis ama facebook n twitter....
jadi sulit banget buat gag facebookan sehari aja....
yg kayak gininih yg musti di dukung penuh,,,
BalasHapuskeren Abi, sip banget lah.Makaish udah kasih kesempatan untuk ngente2 dirumah :D internet sehat bikin smart.tertarik sama usul membuat' kontent' yang sehat dan bergizi, supaya banyak yang mengkonsumsi ya! Salam optimis
BalasHapuskalau untuk masa mendatang yang penting siapin anak-anak dengan makanan sehat dan halal agar dapat berfikir sehat dan positif, sehingga tingkah dan polahnya senantiasa positif, dan berinternetan pun sehat.
BalasHapussalam optimis
@mas falih : menarik sekali, internet sehat dimulai dari asupan yang sehat sejak dini, sehingga pikiran dan perasaan pun sehat sejak awalnya
BalasHapusInternet sehat itu salah satunya harus pake blokir situs porno yang seharusnya dari pusat dan tanpa merugikan konsumen, sewaktu Menkominfo mendeklarasikan perang terhadap porno, para admin web esek-esek ini pada ketakutan, namun jelang beberapa saat setelah itu mereka girang bukan kepalang ketika bloker situs dari pemerintah tidak bisa memblokir situs mereka, ada apa gerangan..??? Kenapa mereka tetap exis... Saya juga heran bukan kepalang..
BalasHapusAda Solusi..???
itulah dunia maya ustad ... banyak celah, kejahatan yang pinter akan dengan mudah mengalahkan kebenaran yang lugu. karenanya seluruh pakar dan pemerhati internet sehat memang harus terus berpadu ...
BalasHapusinternet begitu hebat jika digunkan dgn sehat, namun begitu jahat jika disalahgunakan...
BalasHapus@cormel : istilah kerennya bak pisau bermata dua ya, atau buah simalakama ? semacam itulah .. trims kunjungannya
BalasHapusWah, good artikel nich pak, saya sendiri agak prihatin, karena banyak pengguna internet malah menggunakan untuk hal2 yang tak berguna.
BalasHapusPadahal kita bisa cari duit dgn internet :), bisa dakwah via internet, bisa belajar via internet dan bisa menggenggam dunia dgn internet. :)
Semoga semakin lama, user di Indonesia akan semakin sadar dengan fungsi internet yang sebenarnya.
@mb atiek : trima kasih kunjungannya mbak atik, sukses selalu dengan kegiatan YISC nya, mungkin bisa juga ikut mengkampanyekan internet sehat, atau mungkin sudah ?
BalasHapusmasa depan bangsa ada pada generasi muda, jika generasi muda sudah rusak apa yang akan diwariskan nantinya
BalasHapushebat empat programnya pak :) moga menang kompetisinya :)
BalasHapus@choirul : generasi muda memang sasaran utama kampanye internet sehat
BalasHapus@aulawi : trima kasih dukungannya, salam optimis dan sukses bloggingnya
Semoga mendapatkan prestasi yang layak dalam kontes ini.
BalasHapusSukses selalu
Salam ~~~ "Ejawantah's Blog"
kemajuan teknologi akan optimal manfaatnya bila si pengguna mempunyai niat dan itikat yang baik dan sehat tentunya....
BalasHapus@R indra : sukses juga untuk blogging dan internet sehatnya
BalasHapus@sang nanang : the man behind the gun .. right guys ? thanks !
Baru sempat berkunjung, Ustadz.. Good. Saya dukung, deh suhu para blogger dakwah^^
BalasHapus@ummu arkan : blogger dakwah terus eksis mewarnai dunia blogging hari ini
BalasHapusmantaaabbb ustadz :)
BalasHapushttp://www.ardhiemurcahya.com/2010/11/menuju-internet-sehat-bangsa.html
Memang mengerikan ya kalo keadaannya seperti itu,
BalasHapuskarena teknologi yang dicipakan untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya, tapi banyak juga yang menggunakannya untuk hal yang tidak baik.
semoga saja cepet tertanggulangi.
Bali Villas Bali Villa
ikut menyimak tulisan bapak dosen, pantes tulisannya apik.
BalasHapussemoga menang kontesnya.
semoga bisa menggunakan internet dengan bijak dan sehat.
BalasHapusnyatanya contoh yg berhasil lewat internet banyak juga.
semoga menang kontesnya ya.
BalasHapussukses!
@bali properti, narti,gp,sda : semoga internet sehat mewabah di indonesia ,
BalasHapusSip,tulisan yang sangat apik, menarik dan bermutu..
BalasHapusMaju terus Hatta, sukses selalu :)
@tantri : trima kasih dukungan dan kunjungannya, silahkan dikritisi biar bertambah mutunya !! salam optimis
BalasHapussangat setuju skali ustadz...
BalasHapusinsya allah kita smua terjga dari hal-hal yg tdk seharusnya terjadi pada diri kita,,
@hunata : amin .. terima kasih atas doanya, internet sehat memang diawali dari sadar diri untuk menjaga dari hal2 negatif tersebut.salam optimis
BalasHapuswah.,,,detail bener mas penjelasannya. beber-bener berguna pabila hal tersebut dapat diaplikasikan, betul gak?
BalasHapusmohon kunjungan baliknya ya..good luck
http://buldani.blogdetik.com/2010/09/29/kehebatan-internet-sehat-menyulap-nasib-seseorang-secara-singkat-dengan-metode-sim-salabim/
@buldani : karena itulah di paragraf akhir saya sebutkan : mari kita mulai dari yang kita mampu !! sepakat kawan ? sukses juga untuk kompetisinya
BalasHapushalo mas, jumpa lagi :)
BalasHapushaha ternyata ikut juga mas, bagus bener artikel ni hha. Kyaknya aku gak bakal menang hhe, buat pengalaman aja :P
@cahya : tetap optimis dong, semua berpeluang yang sama kok ..... yang jelas kita semua tambah jaringan dan pengalaman
BalasHapusmoga menang ya..
BalasHapus@fanny : oke mbak, tetap optimis dan selalu semangat blogging sehat
BalasHapusq dukung kk :)
BalasHapus@aciid : semangat, wah jadi merasa lebih tua nih dipanggil kakak oleh sesama blogger
BalasHapuskoyone perlu diterbitke sertifikat warnet sehat, nyonto idene pertamina yang mengeluarkan sertifikasi "PASTI PAS" sebagai bentuk komitmen atas ketepatan timbangan dan kalibrasi. Usul kongkrit sertifikasine bertajuk "WARHAT", tp nek dirasak rasake koyo slogane Honda "One Heart" yo, xixixi... pis pak ustad..
BalasHapusbener sekali ni mas/mbak, langsung praktis usulnya, bisa warhat, atau "pasti sehat"he2 ... yang mengeluarkan bisa asosiasi pengelola warnet ya .. rencana yang mantap.
BalasHapuswowww... Lengkap banget ulasannya
BalasHapusInternet emang mantab & oke banget
Tapi lihat dulu pemakainya
Kalo cuma buat pesbukan doang ya sama saja mas
Mending nyangkul di sawah dapet duit..
Hehehe
Salam kenal mas Syamsuddin,
Kunjungan perdana nih
Mudah2an utk kedepannya bisa saling mengunjungi :)
artikel yg menarik.. Sukses ya sob..!!
BalasHapus@blog-santai : sepakat, FB efektif buat komunikasi dan marketing .. tapi kalau cuma buat haha-hihi memang mending nyangkul ...
BalasHapus@yudi : sukses juga buat anda, trims
mantep ulasannya mas dosen, internet sehat dan mungkin ke depan ada sosialisasi internet produktif, internetan bisa untuk modal nyari receh :)
BalasHapussukses selalu, makasih sudah mampir :)
Balas mampir..
BalasHapusInternet selalu sehat jika digunakan dengan akal sehat..hehehe..
Good luck, Mas. Moga berhasil dg festival nya..
keren nya lengkap dah neh bos...keren3..sukses y bos...
BalasHapusnice share sobat.....
BalasHapussalam knl ya.,...
jika berkenan silahkan mampir balik
wow, keren bgt artikelnya sob...
BalasHapuslg bahas soal internet jg ya.
moga menang sob, aku dukung
SEMANGAT!
Thanks sob.. postingan yg sangat ok nih.. met kontes ya
BalasHapuswell....artikel ini bisa dijadikan tema seminar buat kampanye internet sehat... :D
BalasHapus@all : trims telah berkunjung, juga dukungannya secara khusus, selamat kampanye internet sehat
BalasHapusWah, ulasan yang lengkap... bagus sekali..
BalasHapusSemangat mas..!!
Ayo mulai sekarang budayakan Internet sehat!!
semoga menang.. :)
oke, ane tOtHE pOint aja memberikan opini...
BalasHapusInternet itu gak selalu sehat... terus kotor dan dikotori orang yang tak bertanggung jawab.
Untuk mewujudkan internet sehat, saya tak menjamin tak semua netter suka dibatasi kebebasan beronline mereka.
Buat apa memblokir situs porno?melarang situs judi? tapi mindset sebagian netter bejad masih tak berubah dan selalu mencari cara untuk menembusnya.
Yah, untuk orang yang pernah dengar namanya internet pertama kali, imej negatif itu selalu muncul, ini terjadi sebelum kejayaan fesbuk merambah keberbagai kalangan saat ini.
Nah, setelah orang dapat menemukan definisi internet itu sendiri gunanya apa. ya mereka merubah pola online mereka yang dulunya mencari konten-konten yang tak sesuai*pengguna pemula... menjadi social networker yang eksis dan aktif dimana-mana.
Ditambah lagi, game online yg juga menjadi dua sisi antara internet sehat dan kotor,. sehat karna pengguna internet pemula mempunyai alternatif kesenangan lain. kotor, ketika kebiasaan ini hanya membodoh-bodohi orang saja dan mengumbar kebencian melalui game onlien..
Oke terima kasih membaca komentar saya.... semoga saya tak sekedar omong kosong doang mengomentari tulisan anda.
Salam kenal dari Blogger KontrA!
@qori reader : the real komentator seperti Anda ini yang selalu saya tunggu-tunggu. Bayangkan, saya nulis postingan panjang2 .. ada saja yang koment : nice info ! mantaap ! dst ...
BalasHapusok, apa yang anda opinikan bukti bahwa sisa optimisme itu masih ada, intinya bahwa keberadaan game online dan facebook dkk bisa menjadi jembatan transisi, memalingkan dari konten pornografi bagi netter pemula ..
jika dulu netter pemula selalu kasak-kusuk dan sibuk dengan situs-situs mesum, maka untuk sementara 'tersibukkan' dengan game online dan jejaring sosial. analisa yang menarik. semua memang perlu tahapannya
yang jelas, saya sangat setuju bahwa jika penggunanya sudah bejad, maka apapun langkah dan usaha pemblokiran tetap akan tertembus juga. ketika ada niatan, sgala sesuatu jadi lebih mudah pastinya
pembinaan mental, pendidikan karakter, atau apapun istilahnya .. tetap menjadi benteng pemblokir nomor wahid sejak dulu kala
salam optimis dan sukses dengan blogger kontranya
Kita bisa membangun Indonesia yang hebat dengan internet yang sehat.
BalasHapusTerima kasih atas kunjungan dan komentar anda diblog saya.
Salam sukses.
@multibrand : youre welcome .. salut dengan blog berbahasa inggris anda, sukses bloggingnya sobat
BalasHapusikutan mendukung selalu ni
BalasHapusyuk membangun Indonesia yuk
BalasHapusikut mendukung Indonesia
BalasHapussalam sobat..
BalasHapusdukung terus
@tomo, uswah, hikmah, abu nawas : rombongan komentator berduyun2 dari mana nih ? mengagetkan saya di pagi hari. By the way terima kasih kunjungan dan dukungannya. smoga sehat dan hebat bangsa kita
BalasHapusI really thankful is the one like you to give a support and encourage..thanks sharing your blog for us
BalasHapusloh q kan seg anag SMA :D
BalasHapus@Tv series : thanks for your visit and comments
BalasHapus@aciid : ada apa nih ? internet sehat memang untuk semua kok ! termasuk anak SMA
saya mendukung anda.... buktikan kerja kerasnya
BalasHapusmudah2an bisa berkompetisi secara sehat sesuai dengan kehebatan postingannya! :D
BalasHapus@choirul : terima kasih, yuk kita buktikan bersama
BalasHapus@saidi : insya Allah ... kompetisi semacam ini yang jelaskan akan lebih menyehatkan internet kita
dan PR yang perlu dikerjakan terakhir adalah tanggung jawab terhadap diri sendiri....karena semua pengaruh dari seminar orang tua dll akan = 0 besar jika tidak dilandasi kemauan kuat dari sang user untuk berubah...
BalasHapusterima kasih pa'e telah bersedia berkunjung ke weblog saya....
salam kusut,
ghe
naiz artikelnya..... internet sehat memang hebat.... naiz artikel.... ditunggu kunjungan baliknya
BalasHapushttp://mynotez.blogdetik.com/2010/10/29/internet-sehat-bikin-hebat/
artikel yang bagus, semuga bermanfaat untuk masa depan, amien
BalasHapuswaw auraman mengatakan kerens mas, detail dan padat informasi yang diberikan, terima kasih ya sudah singgah di Auraman hehe
BalasHapusSalam Persohiblogan ^_^
ulasan sungguh menarik, semoga ini menjadi nominasi om, salam kenal dari Makassar
BalasHapusThalib
artikel dan ide2nya menarik sekali, mungkin untuk info tambahan ada hotline internet sehat dan aman 08001000147 (Bebas pulsa)yang didirikan oleh Keluarga Kreatif Indonesia (YKKI)
BalasHapuswah bagus mas hatta. jarang ustadz yg mendalami internet. tertarik juga ikutan sampeyan. banyak medan da'wah di dunia nyata. perlu juga ustadz2 yg harus da'wah di dunia maya. penduduk di dunia maya terus bertambah tiap detik, lbh cepat drpd pertambahan penduduk dunia nyata. kalo gak ada yg peduli dakwah di dunia maya...apa jadinya mrk, walaupun hasil ttp urusan gusti Allah.
BalasHapusIni mungkin tafsiran tulisan syeikh yusuf qordhowi, "dunia barat akan ditaklukan oleh Islam bukan dengan pedang tapi dgn pena" mgkn pena-nya skrag berganti keyboard. Maju terus mas hatta. Indonesia Optimis. Indonesia masa depan. Dakwah inspiratif.
Selamat ya, meskipun hanya mendapatkan hadiah hiburan
BalasHapusWah.. lengkap banget nih infonya.. selamat ya mas.. Salam kenal dari Jombang.. :)
BalasHapusberkunjung pak, salam silaturahim. selamat ya tulisannya menjadi salah satu pemenang hadiah hiburan dari Blogdetik dan TelkomSpeedy
BalasHapuskunjungan perdana, salam kenal, alangkah indahnya bila kita bisa bertukar link :)
BalasHapusdengan http://blog.umy.ac.id/tutorialblogging/
kalau bersedia saya sangat berterima kasih
Bagus sekali tulisannya dan panjang namun enak untuk dibaca. Tips yang diuraikan sangat mudah diterapkan. Good sharing
BalasHapus