Hari raya haruslah identik dengan kegembiraan dan kebahagiaan, karena untuk itulah hari Raya di syariatkan. Dua hari raya dalam Islam yang senantiasa kita nanti-nantikan yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Keduanya disyariatkan untuk menambah kebahagiaan kaum muslimin setelah selesai menunaikan kewajiban yang mulia. Kegembiraan Idul Fitri tiba tepat pada saat kita menuntaskan ibadah puasa ramadhan selama tiga puluh hari lamanya, adapun kegembiraan Idul Adha tercipta saat kita bersyukur dengan suksesnya pelaksanaan wukuf di arofah dan ritual manasik haji secara umum.
Kebahagiaan dan kegembiraan dalam kedua hari raya tersebut, jauh-jauh hari telah diisyaratkan bahkan diungkapkan dengan gamblang dalam sebuah hadits. Dari Anas Radliallahu ‘anhu ia berkata : "Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke Madinah sedang penduduknya memiliki dua hari raya dimana mereka bersenang-senang di dalamnya di masa jahiliyah . Maka beliau bersabda (yang artinya) : “Aku datang pada kalian sedang kalian memiliki dua hari yang kalian besenang-senang di dalamnya pada masa jahiliyah. Sungguh Allah telah menggantikan untuk kalian yang lebih baik dari dua hari itu yaitu : hari Raya Kurban dan hari Idul Fithri". (HR Ahmad dan Daud)
Syariat Islam tidak pernah membedakan cara kita menyambut kedua hari raya tersebut, keduanya dianjurkan untuk disambut dengan suka cita dan sepenuh hati. Namun sayangnya, kondisi realitas menunjukkan hal yang berbeda. Di negara kita khususnya, Idul Fitri menjadi perhelaran akbar yang penuh fenomena, sementara Idul Adha menjadi sekedar ajang teknis berqurban tanpa hiruk pikuk kebahagiaan yang seoptimal saat lebaran tiba.
Sikap pilih kasih terhadap dua hari raya ini tentu perlu kita hapus atau kurangi. Mari bersama menyambut dan mengisi Idul Adha dengan kebahagiaan dan kegembiraan yang tak jauh berbeda saat lebaran kemarin. Untuk memudahkan itu semua, mari kita lihat lebih jeli apa saja titik persamaan dan perbedaan antara keduanya. Harapan sederhananya, dengan demikian kita akan lebih menyadari betapa Idul Adha juga sebuah hari Raya yang sangat-sangat layak kita agungkan dan ramaikan.
Persamaan Idul Adha dan Idul Fitri :
1. Sama-sama disunnahkan memakai wangi-wangian (bagi pria) dan pakaian terbaik (bukan terbaru)
2. Sama-sama disunnahkan berangkat dan pergi melewati jalan yang berbeda
3. Sama-sama disunnahkan pergi sholat ke tanah lapang, bahkan mengajak anak gadis dan wanita haid sekalipun untuk mendengarkan khutbah, dengan menjauhi tempat sholat.
4. Sama-sama tidak diperbolehkan berpuasa, karena memang itu hari untuk bergembira.
5. Sama-sama dianjurkan untuk saling mengucapkan selamat "tahniah", sebagaimana kebiasaan Sahabat di kedua hari raya tersebut dengan mengatakan : Taqobbalallahu minna wa minkum
Perbedaan Idul Adha dan Idul Fitri :
1. Takbir di Idul adha lebih lama waktunya, dari mulai shubuh hari Arofah hingga Akhir Hari Tasyriq menjelang Ashar, sementara idul fitri mulai malam ied hingga sebelum sholat ied.
2. Waktu sholat Idul Adha dianjurkan lebih pagi agar segera bisa dilanjutkan dengan prosesi penyembelihan, sementara pada Idul Fitri dianjurkan tidak terlalu pagi untuk memberi kesempatan mereka yang akan membayar zakat fitrah.
3. Pada Idul Adha termasuk sunnah untuk tidak makan kecuali setelah sholat ied, sedangkan pada Idul Fitri sebaliknya : dianjurkan untuk makan terlebih dahulu sebelum sholat Ied
Nah, semoga tulisan sederhana ini bermanfaat untuk mengembalikan motovasi kita dalam menyambut hari-hari yang mulia ini. Selamat Hari Raya Idul Adha 1431 H , Taqobbalallahu minna wa minkum
Salam Optimis
Kebahagiaan dan kegembiraan dalam kedua hari raya tersebut, jauh-jauh hari telah diisyaratkan bahkan diungkapkan dengan gamblang dalam sebuah hadits. Dari Anas Radliallahu ‘anhu ia berkata : "Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke Madinah sedang penduduknya memiliki dua hari raya dimana mereka bersenang-senang di dalamnya di masa jahiliyah . Maka beliau bersabda (yang artinya) : “Aku datang pada kalian sedang kalian memiliki dua hari yang kalian besenang-senang di dalamnya pada masa jahiliyah. Sungguh Allah telah menggantikan untuk kalian yang lebih baik dari dua hari itu yaitu : hari Raya Kurban dan hari Idul Fithri". (HR Ahmad dan Daud)
Syariat Islam tidak pernah membedakan cara kita menyambut kedua hari raya tersebut, keduanya dianjurkan untuk disambut dengan suka cita dan sepenuh hati. Namun sayangnya, kondisi realitas menunjukkan hal yang berbeda. Di negara kita khususnya, Idul Fitri menjadi perhelaran akbar yang penuh fenomena, sementara Idul Adha menjadi sekedar ajang teknis berqurban tanpa hiruk pikuk kebahagiaan yang seoptimal saat lebaran tiba.
Sikap pilih kasih terhadap dua hari raya ini tentu perlu kita hapus atau kurangi. Mari bersama menyambut dan mengisi Idul Adha dengan kebahagiaan dan kegembiraan yang tak jauh berbeda saat lebaran kemarin. Untuk memudahkan itu semua, mari kita lihat lebih jeli apa saja titik persamaan dan perbedaan antara keduanya. Harapan sederhananya, dengan demikian kita akan lebih menyadari betapa Idul Adha juga sebuah hari Raya yang sangat-sangat layak kita agungkan dan ramaikan.
Persamaan Idul Adha dan Idul Fitri :
1. Sama-sama disunnahkan memakai wangi-wangian (bagi pria) dan pakaian terbaik (bukan terbaru)
2. Sama-sama disunnahkan berangkat dan pergi melewati jalan yang berbeda
3. Sama-sama disunnahkan pergi sholat ke tanah lapang, bahkan mengajak anak gadis dan wanita haid sekalipun untuk mendengarkan khutbah, dengan menjauhi tempat sholat.
4. Sama-sama tidak diperbolehkan berpuasa, karena memang itu hari untuk bergembira.
5. Sama-sama dianjurkan untuk saling mengucapkan selamat "tahniah", sebagaimana kebiasaan Sahabat di kedua hari raya tersebut dengan mengatakan : Taqobbalallahu minna wa minkum
Perbedaan Idul Adha dan Idul Fitri :
1. Takbir di Idul adha lebih lama waktunya, dari mulai shubuh hari Arofah hingga Akhir Hari Tasyriq menjelang Ashar, sementara idul fitri mulai malam ied hingga sebelum sholat ied.
2. Waktu sholat Idul Adha dianjurkan lebih pagi agar segera bisa dilanjutkan dengan prosesi penyembelihan, sementara pada Idul Fitri dianjurkan tidak terlalu pagi untuk memberi kesempatan mereka yang akan membayar zakat fitrah.
3. Pada Idul Adha termasuk sunnah untuk tidak makan kecuali setelah sholat ied, sedangkan pada Idul Fitri sebaliknya : dianjurkan untuk makan terlebih dahulu sebelum sholat Ied
Nah, semoga tulisan sederhana ini bermanfaat untuk mengembalikan motovasi kita dalam menyambut hari-hari yang mulia ini. Selamat Hari Raya Idul Adha 1431 H , Taqobbalallahu minna wa minkum
Salam Optimis
belajar lebih bijak mensikapi perbedaan, ustadz..
BalasHapusbiasanya kalau idul fitri itu , sibuk dgn yg namanya mudik
BalasHapusGood esai
BalasHapusapa diwajibkan juga u/bersalam2an dan saling memaafkan
BalasHapus