Berbicara tentang internet sehat, tentu saja dimensinya sangat luas. Bahkan penafsirannya pun bisa beragam, dari mulai soal legalisasi software, hingga tentang kecepatan internet, semua dihubungkan dengan internet sehat. Tentu saja penafsiran yang terlampau luas membuat kampanye internet sehat menjadi tidak fokus, dan terlalu sembarangan. Menurut saya, internet sehat tidak lebih adalah panduan penggunaan internet agar bermanfaat, bukan saja untuk peningkatan kapasitas pribadi, namun juga membangun karakter bangsa. Lebih lengkap bisa Anda lihat di postingan saya terdahulu Membangun Indonesia Hebat dengan Internet Sehat. Jika kita lihat, betapa pengguna internet dan member media sosial sudah sedemikian banyak, hingga mau tidak mau – suka tidak suka – kita tidak memiliki pilihan lagi untuk bergabung atau tidak, melarang atau membolehkan, namun pilihan satu-satunya dihadapan adalah mengarahkan mereka dalam penggunaannya. Beberapa dimensi internet sehat menurut saya, secara sederhana antara lain :
#1 : Filtering
Yaitu upaya penjagaan dan penyaringan Internet dari semua konten yang tidak Sehat , baik dengan menggunakan software , pengaturan dan regulasi ISP, maupun inisiatif orang tua atau guru dalam menjaga kegiatan internet di rumah ataupun sekolah. Langkah sederhana bisa dimulai dalam rumah, secara sederhana misalnya tentang penggunaan jam khusus internet, atau penempatan komputer pada ruang terbuka. Dan yang jauh lebih penting dari itu adalah, memahamkan orang tua tentang internet sehat agar bisa memberikan benteng psikologis kepada anak-anaknya setiap saat.
#2 : Connecting
Yaitu dengan internet berusaha mengoptimalkannya untuk memperlancar informasi dan memperluas jaringan. Bukan hanya sekedar menambah teman tapi tidak menuai manfaat nyata. Sekedar bercas-cis-cus tanpa fokus. Ini akan sangat membuang waktu kita. Begitu pula yang dimaksud dengan connecting adalah menyambung kembali silaturahmi baik dengan saudara, maupun teman lama dalam artian yang positif. Jangan manfaatkan untuk hal yang negatif seperti yang saat ini banyak terjadi, yaitu kasus perselingkuhan karena bertemu kembali dengan pacar lama di facebook.
#3 : Sharing
Berbagi di dunia nyata, dari hal yang sederhana seperti tips memasak, hingga presentasi powerpoint, makalah dan disertasi sekalipun. Jadikan ini sebagai amal bermanfaat yang bisa menjadi investasi masa depan kita. Setiap kali saya menghasilkan powerpoint dalam kajian yang saya ampu, segera setelahnya saya share di internet. Berbagi tak pernah rugi.
#4 : Caring
Menjadikan aktifitas internet yang sadar dan peduli dengan perkembangan zaman dan permasalahan sosial. Apalagi begitu banyak informasi, berita dan kejadian yang berlalu lalang di depan mata. Sekedar komentar simpati di update status atau tweet kita bisa menjadi wujud kepedulian tersebut. Terlebih lagi jika mewujud menjadi gerakan sosial yang nyata manfaatnya. Kasus Koin for Prita, atau ragam aksi peduli lainya menjadi contoh nyata bahwa internet mampu menggerakkan kepedulian penggunanya.
#5 : Learning
Menjadikan internet tempat belajar segala ilmu dan ketrampilan dengan gratis dan lengkap. Menambah ilmu dan spesialisasi tanpa terasa dari hari ke hari. Banyak hal bisa kita temukan di internet, jika itu bersesuaian dengan kecenderungan dan hobby kita, maka saatnya menjadi pakar hanya dengan belajar di balik layar. Banyak ibu rumah tangga menjadi mahir menulis karena belajar dari internet. Sebagian lagi begitu luwes bicara soal resep aneka ragam makanan karena mendapat training dari situs resep makanan di internet. Dan banyak lagi contoh sederhana lainnya. Saya belajar meningkatkan kualitas powerpoint dengan melirik presentasi di slideshare.net, begitu pula soal blogging dan otak-atik kode HTML dan CSS blog, saya belajar banyak dari para master blog di dunia maya.
#6 : Branding
Dengan blog atau situs pribadi, kita mampu menciptakan branding pribadi yang positif . Hal ini tanpa kita sadari akan sangat berguna di masa yang akan datang, baik dari sisi finansial dan banyak sisi yang lainnnya. Contoh sederhana kita lihat dari sosok Obama dengan FB nya mampu menjadi presiden AS kulit hitam yang pertama. Raditya ‘kambing jantan’ menjadi dikenal karena celotehan di blognya, Sherina Munaf digelari princess of tweeps karena banyaknya followernya di twitter dan itu yang membuatnya kebanjiran order dari dalam dan luar negeri. Ini hanyalah sekedar contoh sederhana.
Saya membayangkan, dalam beberapa tahun ke depan, perusahaan dalam menyeleksi calon karyawan atau managernya, tidak lagi mengandalkan lembaran-lembaran kertas yang berisi biodata sang pelamar, namun cukup ia mengetikkan nama sang pelamar di mesin pencarian google, dan ia akan mendapatkan branding sang pelamar dengan mudah, apakah negatif atau positif.
Sukses Internet sehat untuk Indonesia yang hebat.
Semoga bermanfaat dan salam optimis.
#1 : Filtering
Yaitu upaya penjagaan dan penyaringan Internet dari semua konten yang tidak Sehat , baik dengan menggunakan software , pengaturan dan regulasi ISP, maupun inisiatif orang tua atau guru dalam menjaga kegiatan internet di rumah ataupun sekolah. Langkah sederhana bisa dimulai dalam rumah, secara sederhana misalnya tentang penggunaan jam khusus internet, atau penempatan komputer pada ruang terbuka. Dan yang jauh lebih penting dari itu adalah, memahamkan orang tua tentang internet sehat agar bisa memberikan benteng psikologis kepada anak-anaknya setiap saat.
#2 : Connecting
Yaitu dengan internet berusaha mengoptimalkannya untuk memperlancar informasi dan memperluas jaringan. Bukan hanya sekedar menambah teman tapi tidak menuai manfaat nyata. Sekedar bercas-cis-cus tanpa fokus. Ini akan sangat membuang waktu kita. Begitu pula yang dimaksud dengan connecting adalah menyambung kembali silaturahmi baik dengan saudara, maupun teman lama dalam artian yang positif. Jangan manfaatkan untuk hal yang negatif seperti yang saat ini banyak terjadi, yaitu kasus perselingkuhan karena bertemu kembali dengan pacar lama di facebook.
#3 : Sharing
Berbagi di dunia nyata, dari hal yang sederhana seperti tips memasak, hingga presentasi powerpoint, makalah dan disertasi sekalipun. Jadikan ini sebagai amal bermanfaat yang bisa menjadi investasi masa depan kita. Setiap kali saya menghasilkan powerpoint dalam kajian yang saya ampu, segera setelahnya saya share di internet. Berbagi tak pernah rugi.
#4 : Caring
Menjadikan aktifitas internet yang sadar dan peduli dengan perkembangan zaman dan permasalahan sosial. Apalagi begitu banyak informasi, berita dan kejadian yang berlalu lalang di depan mata. Sekedar komentar simpati di update status atau tweet kita bisa menjadi wujud kepedulian tersebut. Terlebih lagi jika mewujud menjadi gerakan sosial yang nyata manfaatnya. Kasus Koin for Prita, atau ragam aksi peduli lainya menjadi contoh nyata bahwa internet mampu menggerakkan kepedulian penggunanya.
#5 : Learning
Menjadikan internet tempat belajar segala ilmu dan ketrampilan dengan gratis dan lengkap. Menambah ilmu dan spesialisasi tanpa terasa dari hari ke hari. Banyak hal bisa kita temukan di internet, jika itu bersesuaian dengan kecenderungan dan hobby kita, maka saatnya menjadi pakar hanya dengan belajar di balik layar. Banyak ibu rumah tangga menjadi mahir menulis karena belajar dari internet. Sebagian lagi begitu luwes bicara soal resep aneka ragam makanan karena mendapat training dari situs resep makanan di internet. Dan banyak lagi contoh sederhana lainnya. Saya belajar meningkatkan kualitas powerpoint dengan melirik presentasi di slideshare.net, begitu pula soal blogging dan otak-atik kode HTML dan CSS blog, saya belajar banyak dari para master blog di dunia maya.
#6 : Branding
Dengan blog atau situs pribadi, kita mampu menciptakan branding pribadi yang positif . Hal ini tanpa kita sadari akan sangat berguna di masa yang akan datang, baik dari sisi finansial dan banyak sisi yang lainnnya. Contoh sederhana kita lihat dari sosok Obama dengan FB nya mampu menjadi presiden AS kulit hitam yang pertama. Raditya ‘kambing jantan’ menjadi dikenal karena celotehan di blognya, Sherina Munaf digelari princess of tweeps karena banyaknya followernya di twitter dan itu yang membuatnya kebanjiran order dari dalam dan luar negeri. Ini hanyalah sekedar contoh sederhana.
Saya membayangkan, dalam beberapa tahun ke depan, perusahaan dalam menyeleksi calon karyawan atau managernya, tidak lagi mengandalkan lembaran-lembaran kertas yang berisi biodata sang pelamar, namun cukup ia mengetikkan nama sang pelamar di mesin pencarian google, dan ia akan mendapatkan branding sang pelamar dengan mudah, apakah negatif atau positif.
Sukses Internet sehat untuk Indonesia yang hebat.
Semoga bermanfaat dan salam optimis.
Sip.. Setuju..
BalasHapusIjin share y.. : )