Senin yang sibuk dan semoga kita tetap optimis. Melanjutkan postingan sebelumnya seputar Alasan Kita Harus Punya Waktu Bersantai (Bagian 1), yang menekankan bagaimana kita harus menyadari sisi manusia pada diri kita, mencoba memanusiakan kemanusiaan kita, maka pada kali ini alasan kita yang kedua untuk bersantai adalah :
Kedua : Tidak Semua Aktifitas Bersantai itu Sia-Sia
Sebagai seorang mukmin, kita memang dituntut untuk senantiasa melakukan aktifitas amal yang berguna dan tidak sia-sia. Tidak layak bagi seorang mukmin untuk mengumbar waktunya dengan hal yang tiada makna, baik bagi dunia, dan terlebih lagi untuk akhiratnya. Namun tidak semua aktifitas bersantai itu sia-sia, tergantung dua syarat yang minimal harus ada di dalamnya : pertama, tetap mengingat Allah SWT. Kedua : mempunyai target dan fungsi yang mulia.
Untuk lebih jelasnya, bisa kita renungkan hadits dan motivasi Rasulullah SAW berikut ini, beliau bersabda :
Rasulullah SAW : “segala sesuatu yang di dalamnya tidak ada dzikrullah adalah sia-sia, kecuali empat hal : mencandai istrinya, melatih kudanya, belajar memanah dan berenang (HR An Nasai)
Di dalam hadits di atas, motivasi utama yang harus ditekankan adalah senantiasa melakukan sesuatu kegiatan dengan tidak melalaikan Allah SWT, mengikuti syariat-Nya, dan tidak melanggar aturan-Nya. Maka bersantai bukan berarti kita tidak mengingat Allah SWT, bahkan terkadang dalam agenda dan aktifitas santai kita lebih mengingat dan bersyukur akan kebesaran dan keagungan Allah SWT. Lihat saja saat pergi bertamasya mengagumi semua ciptaan Allah SWT di muka bumi ini, seperti gunung, laut dan lembah, maka lisan kita akan dengan mudah terbasahi oleh kalimat tasbih dan dzikir bukan ? Maka tidak semua bersantai itu sia-sia.
Hadits di atas juga seolah merekomendasikan kepada kita, beberapa aktifitas yang tidak sia-sia meski kita melakukannya dengan santai. Dalam konteks pelaksanaan hadits di atas, perlu kita memaknainya dengan lebih luas tidak hanya sebatas dalam ruang lingkup lafadz yang tertulis. Apa saja yang bisa kita jalankan dengan bersantai tapi tetap berorientasi pada fungsi dan tujuan yang baik ? Hadits di atas menggambarkan empat hal aktifitas bermanfaat, masing-masing :
1. Bercanda dengan Istri dan Keluarga
Jika tidak ingin melakukan aktifitas santai dan sia-sia, maka usahakanlah dalam bersantai mengajak anak dan keluarga sekalian, maka disitulah letak keberkahan dalam santai Anda. Bukan rahasia lagi banyak riwayat menyebutkan Rasulullah SAW bersantai bersama kedua cucunya, bermain kuda-kudaan. Begitu pula dalam kesempatan lain beliau berlomba lari bersama ibunda Aisyah, dan bahkan menonton bersama saat hari raya di depan masjid. Maka ajaklah keluarga dan istri bermain, bercanda dan bersantai, niscaya akan menghilangkan kesia-siaan dalam aktifitas santai kita.
2. Memperbaiki Kendaraan dan Mobil Kita
Dahulu kuda adalah kendaraan andalan dan unggulan yang menyertai setiap sahabat dalam kancah jihad dan dakwah. Karenanya sangat wajar jika disebutkan dalam hadits, bahwa melatih kuda untuk tetap tangguh berjalan dan berperang adalah hal yang menyenangkan dan tidak sia-sia. Saat ini suka tidak suka, kuda telah berganti dengan aneka ragam kendaraan. Yang kita gunakan untuk mencari nafkah, bekerja, berdagang dan juga berdakwah. Maka posisinya saat ini mutlak menggantikan kuda itu sendiri. Karenanya, setiap upaya kita memperbaiki kendaraan kira, menservis, ganti oli, dalam rangka untuk menambah ketangguhan kendaraan kita bukanlah hal yang sia-sia. Nikmati saja akhir pekan Anda di bengkel motor langganan Anda !
3. Berlatih Skil Olahraga atau Ketrampilan Beladiri Tertentu
Memanah adalah ketrampilan unggulan pada saat itu untuk mempertahankan diri sekaligus untuk menyerang musuh. Diperlukan kesigapan, kelihaian dan kelincahan bermanuver untuk menjalankannya dengan baik, dan melesatkan anak panah tepat sasaran. Pada saat ini, skill pertahanan diri dan penyerangan musuh bisa bermacam-macam. Penggunaan senjata yang sederhana sampai yang rumit pun memerlukan latihan dan ketelitian yang sama sulitnya dengan memanah. Maka jika Anda mempunyai hobby yang melatih kelincahan dan ketrampilan Anda secara umum, dan ketrampilan beladiri secara khusus, insya Allah menjadi amal santai yang tidak sia-sia.
4. Melatih Ketahanan Tubuh dan Stamina Fisik
Berenang tidak diragukan lagi adalah olahraga yang melatih stamina dan ketahanan tubuh kita. Semua membutuhkan stamina agar bekerja lebih cepat dan efektif. Maka semua jenis olahraga yang didalamnya mengandung unsur ketahanan fisik dan stamina, jika dilakukan dengan sungguh-sungguh dan niatan yang baik, bukanlah termasuk bersantai yang sia-sia.
Semoga bermanfaat dan salam optimis di Senin Pagi yang Ceria !
Kedua : Tidak Semua Aktifitas Bersantai itu Sia-Sia
Sebagai seorang mukmin, kita memang dituntut untuk senantiasa melakukan aktifitas amal yang berguna dan tidak sia-sia. Tidak layak bagi seorang mukmin untuk mengumbar waktunya dengan hal yang tiada makna, baik bagi dunia, dan terlebih lagi untuk akhiratnya. Namun tidak semua aktifitas bersantai itu sia-sia, tergantung dua syarat yang minimal harus ada di dalamnya : pertama, tetap mengingat Allah SWT. Kedua : mempunyai target dan fungsi yang mulia.
Untuk lebih jelasnya, bisa kita renungkan hadits dan motivasi Rasulullah SAW berikut ini, beliau bersabda :
كُلُّ شَيْءٍ لَيْسَ فِيهِ ذِكْرُ اللهِ فَهُوَ لَهْوٌ وَلَعِبٌ إِلاَّ أَرْبَعَ ، مُلاَعَبَةُ الرَّجُلِ امْرَأَتَهُ ، وَتَأْدِيبُ الرَّجُلِ فَرَسَهُ ، وَمَشْيُهُ بَيْنَ الْغَرَضَيْنِ ، وَتَعْلِيمُ الرَّجُلِ السَّبَّاحَةَ.
Rasulullah SAW : “segala sesuatu yang di dalamnya tidak ada dzikrullah adalah sia-sia, kecuali empat hal : mencandai istrinya, melatih kudanya, belajar memanah dan berenang (HR An Nasai)
Di dalam hadits di atas, motivasi utama yang harus ditekankan adalah senantiasa melakukan sesuatu kegiatan dengan tidak melalaikan Allah SWT, mengikuti syariat-Nya, dan tidak melanggar aturan-Nya. Maka bersantai bukan berarti kita tidak mengingat Allah SWT, bahkan terkadang dalam agenda dan aktifitas santai kita lebih mengingat dan bersyukur akan kebesaran dan keagungan Allah SWT. Lihat saja saat pergi bertamasya mengagumi semua ciptaan Allah SWT di muka bumi ini, seperti gunung, laut dan lembah, maka lisan kita akan dengan mudah terbasahi oleh kalimat tasbih dan dzikir bukan ? Maka tidak semua bersantai itu sia-sia.
Hadits di atas juga seolah merekomendasikan kepada kita, beberapa aktifitas yang tidak sia-sia meski kita melakukannya dengan santai. Dalam konteks pelaksanaan hadits di atas, perlu kita memaknainya dengan lebih luas tidak hanya sebatas dalam ruang lingkup lafadz yang tertulis. Apa saja yang bisa kita jalankan dengan bersantai tapi tetap berorientasi pada fungsi dan tujuan yang baik ? Hadits di atas menggambarkan empat hal aktifitas bermanfaat, masing-masing :
1. Bercanda dengan Istri dan Keluarga
Jika tidak ingin melakukan aktifitas santai dan sia-sia, maka usahakanlah dalam bersantai mengajak anak dan keluarga sekalian, maka disitulah letak keberkahan dalam santai Anda. Bukan rahasia lagi banyak riwayat menyebutkan Rasulullah SAW bersantai bersama kedua cucunya, bermain kuda-kudaan. Begitu pula dalam kesempatan lain beliau berlomba lari bersama ibunda Aisyah, dan bahkan menonton bersama saat hari raya di depan masjid. Maka ajaklah keluarga dan istri bermain, bercanda dan bersantai, niscaya akan menghilangkan kesia-siaan dalam aktifitas santai kita.
2. Memperbaiki Kendaraan dan Mobil Kita
Dahulu kuda adalah kendaraan andalan dan unggulan yang menyertai setiap sahabat dalam kancah jihad dan dakwah. Karenanya sangat wajar jika disebutkan dalam hadits, bahwa melatih kuda untuk tetap tangguh berjalan dan berperang adalah hal yang menyenangkan dan tidak sia-sia. Saat ini suka tidak suka, kuda telah berganti dengan aneka ragam kendaraan. Yang kita gunakan untuk mencari nafkah, bekerja, berdagang dan juga berdakwah. Maka posisinya saat ini mutlak menggantikan kuda itu sendiri. Karenanya, setiap upaya kita memperbaiki kendaraan kira, menservis, ganti oli, dalam rangka untuk menambah ketangguhan kendaraan kita bukanlah hal yang sia-sia. Nikmati saja akhir pekan Anda di bengkel motor langganan Anda !
3. Berlatih Skil Olahraga atau Ketrampilan Beladiri Tertentu
Memanah adalah ketrampilan unggulan pada saat itu untuk mempertahankan diri sekaligus untuk menyerang musuh. Diperlukan kesigapan, kelihaian dan kelincahan bermanuver untuk menjalankannya dengan baik, dan melesatkan anak panah tepat sasaran. Pada saat ini, skill pertahanan diri dan penyerangan musuh bisa bermacam-macam. Penggunaan senjata yang sederhana sampai yang rumit pun memerlukan latihan dan ketelitian yang sama sulitnya dengan memanah. Maka jika Anda mempunyai hobby yang melatih kelincahan dan ketrampilan Anda secara umum, dan ketrampilan beladiri secara khusus, insya Allah menjadi amal santai yang tidak sia-sia.
4. Melatih Ketahanan Tubuh dan Stamina Fisik
Berenang tidak diragukan lagi adalah olahraga yang melatih stamina dan ketahanan tubuh kita. Semua membutuhkan stamina agar bekerja lebih cepat dan efektif. Maka semua jenis olahraga yang didalamnya mengandung unsur ketahanan fisik dan stamina, jika dilakukan dengan sungguh-sungguh dan niatan yang baik, bukanlah termasuk bersantai yang sia-sia.
Semoga bermanfaat dan salam optimis di Senin Pagi yang Ceria !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar