Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda : Allah merahmati seorang laki-laki yang bangun di malam hari lalu sholat, dan ia membangunkan istrinya lalu istrinya pun sholat. Jika istrinya enggan bangun, ia memercikkan air ke wajah istrinya. Allah Swt merahmati seorang wanita yang bangun di malam hari lalu sholat, dan ia membangunkan suaminya lalu suaminya pun sholat. Jika suaminya enggan, maka ia memercikkan air ke wajah suaminya. (HR Nasai )
Kemesraan yang sesungguhnya justru ada pada malam-malam gelap nan sepi saat kebanyakan manusia pulas dalam tidurnya. Saat seorang suami atau istri saling berlomba untuk bangun malam terlebih dahulu, lalu berusaha membangunkan pasangannya dengan cara-cara mesra yang nyaris tak menyisakan kecuali kekaguman. Subhanallah. Siapapun yang mentadaburi hadits di atas, niscaya akan menemukan betapa indah kemesraan yang ditawarkan oleh Islam. Mulai dari membangunkan pasangan di malam hari dengan sepenuh mesra, hingga tenggelam berdua dalam kekhusyukan shalat malam.
Dari Abu Said ra, ia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda : “ Apabila seorang laki-laki bangun malam dan membangunkan istrinya, lalu keduanya menunaikan shalat malam dua rekaat, maka mereka ditulis sebagai bagian dari kaum laki-laki dan wanita ahli dzikir" (HR Abu Dawud dalam Jami’us Shagir nomor 330)
Maka berlombalah dengan pasangan Anda, siapa yang bangun lebih dahulu dialah yang berhak untuk memercikkah air di wajah pasangannya, ketika enggan bangun. Jika belum bisa, mungkin suami atau istri Anda terlampau lelah di siang harinya, maka mulailah menggunakan cara-cara lainnya yang tak kalah mesra. Bisa dengan memeluknya mesra, memijat pelan namun terasa, membelai rambutnya, atau bahkan menciumnya. Namun jangan terlalu semangat karena kemungkinannya ada dua : pasangan Anda marah karena merasa terganggu, atau ia malah terangsang dan membalasnya dengan lebih hebat hingga Anda berdua tenggelam dalam lautan asmara, lantas melupakan agenda sholat malam bersama. Kemungkinan yang kedua ini pasti bisa terjadi.
Kemesraan yang sesungguhnya justru ada pada malam-malam gelap nan sepi saat kebanyakan manusia pulas dalam tidurnya. Saat seorang suami atau istri saling berlomba untuk bangun malam terlebih dahulu, lalu berusaha membangunkan pasangannya dengan cara-cara mesra yang nyaris tak menyisakan kecuali kekaguman. Subhanallah. Siapapun yang mentadaburi hadits di atas, niscaya akan menemukan betapa indah kemesraan yang ditawarkan oleh Islam. Mulai dari membangunkan pasangan di malam hari dengan sepenuh mesra, hingga tenggelam berdua dalam kekhusyukan shalat malam.
Dari Abu Said ra, ia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda : “ Apabila seorang laki-laki bangun malam dan membangunkan istrinya, lalu keduanya menunaikan shalat malam dua rekaat, maka mereka ditulis sebagai bagian dari kaum laki-laki dan wanita ahli dzikir" (HR Abu Dawud dalam Jami’us Shagir nomor 330)
Maka berlombalah dengan pasangan Anda, siapa yang bangun lebih dahulu dialah yang berhak untuk memercikkah air di wajah pasangannya, ketika enggan bangun. Jika belum bisa, mungkin suami atau istri Anda terlampau lelah di siang harinya, maka mulailah menggunakan cara-cara lainnya yang tak kalah mesra. Bisa dengan memeluknya mesra, memijat pelan namun terasa, membelai rambutnya, atau bahkan menciumnya. Namun jangan terlalu semangat karena kemungkinannya ada dua : pasangan Anda marah karena merasa terganggu, atau ia malah terangsang dan membalasnya dengan lebih hebat hingga Anda berdua tenggelam dalam lautan asmara, lantas melupakan agenda sholat malam bersama. Kemungkinan yang kedua ini pasti bisa terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar