Tiap akhir tahun seperti ini perdebatan tentang hubungan muslim dan non muslim kembali menghangat. Salah satu yang sering diperdebatkan adalah fenomena SPG yang berpenampilan bak sinterklas karena tuntutan bosnya. Ada juga perdebatan seputar ucapan selamat natal. Dalam syariat Islam hubungan dengan umat beragama lain diatur sedemikian rupa, khususnya yang berkaitan dengan ahlu kitab, yaitu Yahudi dan Nasrani. Membahas dan mengkaji seputar ini menjauhkan kita dari dua kutub berlainan yang sama-sama tidak mewakili keindahan ajaran Islam.
Kutub yang pertama mereka yang berlebihan dalam memandang umat beragama lain, dan cenderung menggeneralisir permasalahan dengan mengganggap semuanya sebagai musuh, merendahkannya, dan tidak membuka peluang interaksi kebaikan sedikitpun. Maka yang ada di dalam dada adalah kebencian dan permusuhan yang menyala-nyala. Hal ini tidaklah sedikitpun bagian dari risalah islam yang rohmatan lil alamin, bahkan kepada hewan sekalipun, apalagi kepada sesama umat manusia anak turun nabi Adam.
Riwayat seorang laki-laki yang diampuni dosa-dosanya karena memberikan minuman pada anjing yang kehausan, sekali lagi anjing, bukan unta atau kambing, menjadi isyarat bagaimana hakikat ajaran islam yang rohmatan lil alamin bagi setiap makhluknya. Dalam hadits shohih lainnya juga diceritakan bagaimana seorang wanita terancam masuk penjara karena mengurung seekor kucing tanpa memberinya makan, lalu mati setelahnya. Ini sebagian kecil bukti ajaran Islam rohmatan lil alamin, maka tak layak mengecap semua yang berbeda keyakinan sebagai musuh yang harus dibenci dan diserang. Dalam masalah peperangan dengan musuh, Islam memberikan syarat dan ketentuan yang jelas diatur dalam fiqhul jihad.
Adapun kutub berikutnya mereka yang kehilangan jati diri dan identitas keislamannya, maka berbaur mencair bahkan mengikuti apa saja yang ditawarkan umat beragama lain, dari masalah life style hingga yang berhubungan dengan akidah. Mereka lupa dengan kemuliaan Islam, kalah dalam rangkaian godaan dan propaganda yang dibawa misi umat agama lainnya. Hidup tanpa kejelasan sikap dan perilaku, bahkan masalah akidah dan keyakinan pun tak terlalu kaku lagi baginya. Ini musibah yang sama hebatnya dengan yang terjadi pada kutub pertama.
Ahad, 25 Desember kemarin bersamaan dengan umat Nasrani merayakan hari rayanya, saya berkesempatan mengisi pengajian Ahad Pagi IKADI Sragen di Masjid Agung Kauman Kabupaten Sragen. Sengaja saya memilih topik 'hangat' tersebut, agar kita terhindar dari dua kutub berlainan di atas. Agar tetap menjalankan syariat Islam yang wasathiyah dan rohmatan lil Alamin. Semoga kita mapu menghadirkannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Wallahu a'lam
DOWNLOAD POWERPOINT : silahkan klik link berikut
http://www.4shared.com/file/9kpJahNG/20_Fiqh_Muamalah_Ahlu_Kitab.html
Semoga bermanfaat dan salam optimis.
Kutub yang pertama mereka yang berlebihan dalam memandang umat beragama lain, dan cenderung menggeneralisir permasalahan dengan mengganggap semuanya sebagai musuh, merendahkannya, dan tidak membuka peluang interaksi kebaikan sedikitpun. Maka yang ada di dalam dada adalah kebencian dan permusuhan yang menyala-nyala. Hal ini tidaklah sedikitpun bagian dari risalah islam yang rohmatan lil alamin, bahkan kepada hewan sekalipun, apalagi kepada sesama umat manusia anak turun nabi Adam.
Riwayat seorang laki-laki yang diampuni dosa-dosanya karena memberikan minuman pada anjing yang kehausan, sekali lagi anjing, bukan unta atau kambing, menjadi isyarat bagaimana hakikat ajaran islam yang rohmatan lil alamin bagi setiap makhluknya. Dalam hadits shohih lainnya juga diceritakan bagaimana seorang wanita terancam masuk penjara karena mengurung seekor kucing tanpa memberinya makan, lalu mati setelahnya. Ini sebagian kecil bukti ajaran Islam rohmatan lil alamin, maka tak layak mengecap semua yang berbeda keyakinan sebagai musuh yang harus dibenci dan diserang. Dalam masalah peperangan dengan musuh, Islam memberikan syarat dan ketentuan yang jelas diatur dalam fiqhul jihad.
Adapun kutub berikutnya mereka yang kehilangan jati diri dan identitas keislamannya, maka berbaur mencair bahkan mengikuti apa saja yang ditawarkan umat beragama lain, dari masalah life style hingga yang berhubungan dengan akidah. Mereka lupa dengan kemuliaan Islam, kalah dalam rangkaian godaan dan propaganda yang dibawa misi umat agama lainnya. Hidup tanpa kejelasan sikap dan perilaku, bahkan masalah akidah dan keyakinan pun tak terlalu kaku lagi baginya. Ini musibah yang sama hebatnya dengan yang terjadi pada kutub pertama.
Ahad, 25 Desember kemarin bersamaan dengan umat Nasrani merayakan hari rayanya, saya berkesempatan mengisi pengajian Ahad Pagi IKADI Sragen di Masjid Agung Kauman Kabupaten Sragen. Sengaja saya memilih topik 'hangat' tersebut, agar kita terhindar dari dua kutub berlainan di atas. Agar tetap menjalankan syariat Islam yang wasathiyah dan rohmatan lil Alamin. Semoga kita mapu menghadirkannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Wallahu a'lam
DOWNLOAD POWERPOINT : silahkan klik link berikut
http://www.4shared.com/file/9kpJahNG/20_Fiqh_Muamalah_Ahlu_Kitab.html
Semoga bermanfaat dan salam optimis.
izin copas2 & share
BalasHapus