Dikisahkan dalam suatu Ramadhan, seorang pemuda yang sedang berpuasa memasuki sebuah perkampungan yang tinggal di dalamnya banyak orang badui. Dia memasuki kampung tersebut pada siang hari dan merasa heran bukan kepalang, karena dilihatnya dari rumah ke rumah, dan sudut-sudut kampung, orang-orang sedang makan tanpa beban. Maka pemuda tadi pun memberanikan diri bertanya untuk menuntaskan rasa penasarannya . Ia bertanya pada beberapa orang yang tengah berkumpul menikmati hidangan : " Mengapa kalian tidak berpuasa, bukankah kalian tahu saat ini sudah Ramadhan ? ". Mereka serempak menjawab : " syeikh kami telah berpuasa mewakili kami semua !! ".
Bertambah sudah kebingungan sang pemuda, lalu ia bertanya rumah tempat Syaikh tersebut tinggal untuk bertanya dan memastikan yang sedang terjadi di kampung ini. Mereka pun menunjuki rumah syeik tersebut dengan jelas. Setelah salam dan diijinkan masuk oleh Syeikh tersebut, pemuda ini pun kembali kaget luar biasa, karena ternyata syeikh tadi juga tengah menikmati makanan. Bahkan di hadapan syeikh tersebut terhidang sejumlah besar makanan yang lezat dengan jumlah yang teramat banyak.
Ia mengingat perkataan penduduk kampung bahwa syeikh telah berpuasa mewakili mereka, namun pemandangan yang terhampar di hadapannya membuat ia tidak percaya begitu saja. Maka ia pun kembali memberanikan diri bertanya : " Wahai syeikh, sepengetahuanku bukankah engkau berpuasa mewakili penduduk kampung ini, lalu mengapa engkau malah makan dengan lahap di siang hari ? "
Syeikh tadi menoleh ke arah sang pemuda, dan menjawab dengan tanpa beban : " wahai pemuda bodoh, justru karena aku mewakili puasa seluruh penduduk kampung ini, maka setiap setengah jam akupun bersantap sahur mewakili mereka !!!! "
sumber : islamstory.com
Bertambah sudah kebingungan sang pemuda, lalu ia bertanya rumah tempat Syaikh tersebut tinggal untuk bertanya dan memastikan yang sedang terjadi di kampung ini. Mereka pun menunjuki rumah syeik tersebut dengan jelas. Setelah salam dan diijinkan masuk oleh Syeikh tersebut, pemuda ini pun kembali kaget luar biasa, karena ternyata syeikh tadi juga tengah menikmati makanan. Bahkan di hadapan syeikh tersebut terhidang sejumlah besar makanan yang lezat dengan jumlah yang teramat banyak.
Ia mengingat perkataan penduduk kampung bahwa syeikh telah berpuasa mewakili mereka, namun pemandangan yang terhampar di hadapannya membuat ia tidak percaya begitu saja. Maka ia pun kembali memberanikan diri bertanya : " Wahai syeikh, sepengetahuanku bukankah engkau berpuasa mewakili penduduk kampung ini, lalu mengapa engkau malah makan dengan lahap di siang hari ? "
Syeikh tadi menoleh ke arah sang pemuda, dan menjawab dengan tanpa beban : " wahai pemuda bodoh, justru karena aku mewakili puasa seluruh penduduk kampung ini, maka setiap setengah jam akupun bersantap sahur mewakili mereka !!!! "
sumber : islamstory.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar