Sejumlah besar mahasiswa baru pada Sabtu 21 September yang lalu tampak berduyun-duyun sejak pagi hari mendatangi Auditorium Widha Sabha Universitas Udayana. Mereka adalah mahasiswa muslim angkatan paling bungsu, yang akan mengikuti perhelatan akbar GERAI (Generasi Harapan Indonesia) tahun 2014. Sebuah acara yang oleh Forum Persatuan Mahasiswa Islam (FPMI) di dedikasikan untuk menyambut mahasiswa muslim baru di lingkungan kampus Udayana. Agenda yang berlangsung cukup padat, dijadwalkan dari mulai jam delapan pagi hingga jelang ashar, dengan beberapa agenda : Halal Bihalal, Training Motivasi, Sosialisasi Mata Kuliah Agama Islam dan tentu saja pengenalan program FPMI. Acara dibuka dengan beberapa sambutan, antara lain dari Pembina UKKI yang sekaligus mewakili Rektor Udayana membuka acara tersebut, juga Presiden BEM yang ternyata juga bagian dari keluarga besar FPMI.Pembina UKKI yang juga Dosen Mata Kuliah Agama Islam secara khusus berpesan kepada para mahasiswa baru untuk tidak pacaran, yang beliau gambarkan sebagai aktifitas "mendekati zina" yang jelas dilarang di dalam ayat Al-Quran. Beliau juga mengajak kepada para mahasiswa muslim untuk membiasakan gemar peduli dan berbagi, meski dalam hal yang sederhana yaitu sedekah rutin. Presiden BEM yang tampil energik memotivasi mahasiswa untuk selalu semangat mengawal perbaikan baik di kampus Udayana maupun bangsa Indonesia secara umum. Panitia sendiri memang secara khusus memberikan tema pada gelaran acara ini dengan : Saatnya Mahasiswa menjadi Inspirasi Perjuangan bagi Bangsa Indonesia.
Untuk agenda inti kegiatan yang berupa Training Mahasiswa, panitia secara khusus mengundang ustadz Hatta Syamsuddin, Lc dari Solo yang sudah dikenal sebagai seorang trainer dan motivator, khususnya terkait tema-tema kepemudaan dan keluarga samara. Beliau juga sempat berkolaborasi bersama istrinya untuk menerbitkan buku dengan tema mahasiswa, yaitu : Agar Ngampus tak Sekedar Status.
Sessi Training dimulai tepat pukul 10.00, dengan paparan awal tampilan klip video yang mengingatkan betapa bahagianya seseorang saat kanak-kanak, dimana senantias bisa memenuhi apa yang diinginkannya dengan berbekal keyakinan (believe) dan langkah nyata (action). Saat ingin menjadi seorang superhero, anak kecil tinggal mengikatkan kain sarung di lehernya sebagai jubah, lalu bergerak penuh percaya diri seolah tengah terbang tinggi membelah angkasa. Setelah mengingatkan mahasiswa baru akan pentingnya dua hal tersebut ( believe & action), ustadz Hatta juga memberikan contoh dalam sejarah tentang sosok-sosok pemudah yang membawa inspirasi kemenangan, dari mulai para sahabat Rasulullah, para panglima dan khalifah, bahkan juga para pemuda dalam pusaran sejarah kemerdekaan Indonesia. Setelah itu pembicara mengingatkan tentang betapa besarnya potensi seorang mahasiswa, dan memastikan agar setiap peserta mampu menemukan dan menyadari potensi dirinya dengan tepat, agar bisa dikembangkan dengan optimal sehingga membawa kemanfaatan dan prestasi yang lebih besar bagi masyarakatnya.
Sebagaimana layaknya training, peserta juga dihibur dengan pertanyaan interaktif dan permainan yang menjadikan waktu tak terasa berlalu begitu cepat, hingga adzan dhuhur akan segera berkumandang. Materi training yang sejatinya masih cukup panjang akhirnya dipersingkat untuk memberikan kesempatan pada peserta untuk mengkesplorasi lebih jauh melalui sessie tanya jawab.
Akhirnya sessi training di akhiri dengan pemberian kenang-kenangan dan penghargaan dari panitia untuk pembicara, yang pada sessi closing dengan jelas memberikan pesan kepada para peserta yang masih pacaran, untuk segera mengirim sms "putus" kepada pacarnya, agar bisa "move on" dan fokus untuk mengembangkan diri di masa perkuliahan, karena empat tahun akan berjalan sangat singkat dan sangat riskan jika hanya diisi dengan ketidakseriusan apalagi kemaksiatan.
Selamat kepada para panitia dari FPMI yang telah menggelar acara dengan begitu apik dan menarik, juga kepada sekitar 500-an peserta yang hadir, semoga training ini memberi kesan tersendiri sebagai bekal memasuki dunia baru perkuliahan yang penuh tantangan sekaligus harapan. (hs)
Untuk agenda inti kegiatan yang berupa Training Mahasiswa, panitia secara khusus mengundang ustadz Hatta Syamsuddin, Lc dari Solo yang sudah dikenal sebagai seorang trainer dan motivator, khususnya terkait tema-tema kepemudaan dan keluarga samara. Beliau juga sempat berkolaborasi bersama istrinya untuk menerbitkan buku dengan tema mahasiswa, yaitu : Agar Ngampus tak Sekedar Status.
Sessi Training dimulai tepat pukul 10.00, dengan paparan awal tampilan klip video yang mengingatkan betapa bahagianya seseorang saat kanak-kanak, dimana senantias bisa memenuhi apa yang diinginkannya dengan berbekal keyakinan (believe) dan langkah nyata (action). Saat ingin menjadi seorang superhero, anak kecil tinggal mengikatkan kain sarung di lehernya sebagai jubah, lalu bergerak penuh percaya diri seolah tengah terbang tinggi membelah angkasa. Setelah mengingatkan mahasiswa baru akan pentingnya dua hal tersebut ( believe & action), ustadz Hatta juga memberikan contoh dalam sejarah tentang sosok-sosok pemudah yang membawa inspirasi kemenangan, dari mulai para sahabat Rasulullah, para panglima dan khalifah, bahkan juga para pemuda dalam pusaran sejarah kemerdekaan Indonesia. Setelah itu pembicara mengingatkan tentang betapa besarnya potensi seorang mahasiswa, dan memastikan agar setiap peserta mampu menemukan dan menyadari potensi dirinya dengan tepat, agar bisa dikembangkan dengan optimal sehingga membawa kemanfaatan dan prestasi yang lebih besar bagi masyarakatnya.
Sebagaimana layaknya training, peserta juga dihibur dengan pertanyaan interaktif dan permainan yang menjadikan waktu tak terasa berlalu begitu cepat, hingga adzan dhuhur akan segera berkumandang. Materi training yang sejatinya masih cukup panjang akhirnya dipersingkat untuk memberikan kesempatan pada peserta untuk mengkesplorasi lebih jauh melalui sessie tanya jawab.
Akhirnya sessi training di akhiri dengan pemberian kenang-kenangan dan penghargaan dari panitia untuk pembicara, yang pada sessi closing dengan jelas memberikan pesan kepada para peserta yang masih pacaran, untuk segera mengirim sms "putus" kepada pacarnya, agar bisa "move on" dan fokus untuk mengembangkan diri di masa perkuliahan, karena empat tahun akan berjalan sangat singkat dan sangat riskan jika hanya diisi dengan ketidakseriusan apalagi kemaksiatan.
Selamat kepada para panitia dari FPMI yang telah menggelar acara dengan begitu apik dan menarik, juga kepada sekitar 500-an peserta yang hadir, semoga training ini memberi kesan tersendiri sebagai bekal memasuki dunia baru perkuliahan yang penuh tantangan sekaligus harapan. (hs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar