Mau tidak mau, suka tidak suka, disadari atau tidak, dunia maya sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan manusia hari ini. Hubungan sosial juga bukan lagi semata di dunia nyata, bahkan terkadang seseorang mempunyai banyak relasi, jaringan dan aktif berkomunikasi di dunia maya, sementara di dunia nyata ternyata seorang pendiam nan lugu. Kehadiran media sosial dari mulai Facebook, Twitter, Instagram, Path dan lainnya, memang mengubah banyak hal dalam kehidupan kita khususnya hubungan sosial.
Sebagai muslim tentu kita meyakini, semua hal yang kita lakukan - di dunia nyata maupun maya- akan terekam dengan baik untuk kita pertanggungjawabkan di akhirat nanti. Karenanya, secara khusus dalam momentum Ramadhan yang mulia ini, mari kita mengingat kembali petuah-petuah Rasulullah SAW yang senantiasa update memberikan arahan bagi kita bagaimana bermedia sosial dengan baik nan berpahala .
1. Infokan Kebaikan dalam Twit/Update Status
Dari mulai info pengajian, peluang amal kebaikan, hingga lowongan pekerjaan misalnya, pastikan update status kita terwarnai dengan ungkapan-ungkapan info ataupun nasehat kebaikan. Malaikat tak kan pernah jemu mencatatnya. Apalagi jika kemudian banyak yang tergerak, maka royalti pahala insya Allah ada dalam genggaman. Gerakan sedekah rombongan Mas Saptuari bisa menjadi contoh nyata dihadapan kita. Mari ingat Rasulullah SAW bersabda : Barang siapa menunjukkan/memberitahukan sebuah amal kebaikan, maka baginya pahala sebagaimana pelaku kebaikan tersebut. (HR Muslim)
2. Menjauhi Dusta dalam Canda
Terlalu banyak hal yang lucu kita dapatkan di media sosial, terkadang berupa anekdot atau kisah. Hiburan tentu menyenangkan dan boleh-boleh saja, namun hati-hati dengan kebohongan. Jika itu adalah sebuah anekdot, fiksi, maka pastikan kita tidak menceritakannya dengan gaya sesuatu yang benar-benar terjadi atau kita mengalaminya. Rasullullah pun telah memberi ancaman terhadap orang yang berdusta untuk membuat orang lain tertawa dengan sabda beliau, “Celakalah seseorang yang berbicara dusta untuk membuat orang tertawa, celakalah ia, celakalah ia.” (HR. Imam Ahmad)
3. Bersihkan Time Line & Wall
Ramadhan akan terasa singkat, sayang sekali ketika saat kita bermedia sosial, time line dan wall kita berhiaskan banyak gambar-gambar mengumbar aurat, atau ucapan-ucapan dan kisah yang tak pantas. Jika kita biarkan, tanpa kita sadari hal tersebut bisa mempengaruhi kita dan mengganggu pahala puasa kita. Unfriend atau Unfollow saja akun-akun yang senantiasa mengobral kemaksiatan. Rasulullah SAW bersabda : “Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhori & Muslim).
4. Larangan Kepo
Kita optimalkan Ramadhan untuk berbuat kebaikan. Fokus pada amalan-amalan yang meningkatkan pahala kita secara maksimal di bulan mulia ini, adapun hal-hal yang sia-sia dan tidak berarti apa-apa bagi urusan dunia apalagi akhirat kita, maka tinggalkan saja tanpa basa-basi. Rasulullah SAW berpesan : “Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” (HR. Tirmidzi)
5. Larangan Mem-Bully
Ramadhan momentum kita menjaga kesabaran dan emosi, maka bukan jamannya lagi mengumbar kebencian dalam bentuk hinaan dan ejekan kepada saudara kita seiman. Rasulullah SAW bersabda, “Seorang muslim itu bersaudara terhadap muslim lainnya, ia tidak boleh menganiaya dan menghinanya. Seseorang cukup dianggap berlaku jahat karena ia menghina saudaranya sesama muslim.”(HR.Muslim)
6. Larangan Stalker
Mantan memang sering dikatakan sebagai "manis dalam ingatan", karena itu banyak yang gagal move on. Apalagi Ramadhan juga senantiasa menghadirkan kembali ingatan-ingatan tersebut. Maka saatnya berubah, jauhi aneka ragam mengawasi dan mematai-matai tanpa makna, apalagi dengan niatan buruk yang bisa berubah menjadi perbuatan dosa. Pesan Rasulullah SAW jelas tertuang : “Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. (HR Bukhori Muslim)
7. Larangan sembarangan Buzzer, Retwit atau Share :
Malaikat sangat teliti dalam mencatat setiap amal kita, bahkan yang terbilang sederhana yaitu dengan mengklik tombol share atau Retwit saja. Hati-hati, tidak semua layak untuk kita bagikan, apalagi jika mengandung ajakan atau unsur kesia-siaan dan kemaksiatan. Rasulullah SAW bersabda : Cukuplah seorang dikatakan dusta, saat ia menceritakan setiap apa yang ia dengar ( HR Muslim)
8. Hati-hati dengan berita Hoax
Terkadang kita begitu terperangah dengan sebuah berita yang membahagiakan, atau berita aneh yang luar biasa. Lantas tanpa ragu-ragu kita segera menyebarkannya pada follower dan friend kita, setelah beberapa saat ternyata terbukti hoax, sementara sudah banyak yang ikut menyebarkan kebohongan tersebut, dan mungkin juga sudah ada yang bereaksi lebih jauh. Hari-hari kedepan akan semakin banyak berita-berita heboh yang ternyata hoax, Rasulullah SAW telah memberikan prediksi tentang hal ini. Beliau bersabda : Akan ada pada akhir zaman umatku, orang2 yang mengabarkan kpd kalian sesuatu yg belum pernah sama sekali kalian dengar, juga orang tua2 kalian sebelumnya. Maka berhati-hatilah dengan mereka (HR Muslim)
9. Menjauhi Lebay dalam Nama Akun, Twit/Status juga Hastag
Kita pasti bingung dan memicingkan mata saat melihat nama akun yang panjang terdiri dari beberapa kata seperti " AntonInginBuangMantandalamIngatan" atau yang semacam itu, begitupula yang kita tuliskan dalam update status, twit maupun hastag, jangan berlebihan dan akan cenderung menjadi lebay. Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.a, bahwasanya Nabi saw. bersabda, “Celakalah orang yang berlebih-lebihan.” Beliau mengucapkannya sebanyak tiga kali. (HR Muslim). Dalam riwayat lain beliau menyampaikan , “Sesungguhnya Allah membenci seorang yang pandai bersilat lidah sebagaimana sapi memutar-mutarkan lidahnya,” (HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi).
10. Menjauhi Twitwar dan Blocking
Bulan Ramadhan saatnya menjaga emosi, meski mungkin banyak godaan berantem di dunia maya yang ada dalam setiap tema. Alangkah indahnya jika kita bisa menahan diri, bukan berarti kalah menyerah tapi memperjuangkan kebenaran dengan bentuk yang lebih indah. Rasulullah SAW bersabda, “Aku menjamin dengan sebuah istana di bagian tepi surga bagi orang yang meninggalkan debat meskipun ia berada di pihak yang benar (HR. Abu Dawud).
Apalagi jika sebuah twitwar atau perdebatan sampai berujung saling memblock satu sama lain, maka sungguh ada peluang kebaikan jika kita memulai perdamaian terlebih dahulu, menutup rapat-rapat pintu permusuhan agar syetan tak terus-terusan riang gembira. Dari Abî Ayûb al-Anshâriy, sesungguhnya Rasulullah SAW ‘bersabda; ‘Tidak halal seorang muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga malam di mana keduanya bertemu lalu yang ini berpaling dan yang itu berpaling. Yang terbaik di antara keduanya ialah orang yang memulai mengucapkan salam’. “(HR. Muslim)
Tentu pesan di atas tidak hanya terbatas untuk bulan Ramadhan saja, kita berharap bisa terus kita jaga pada hari-hari berikutnya. Semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan keberkahan.
Selamat ramadhan, salam dari Athena ...
Sebagai muslim tentu kita meyakini, semua hal yang kita lakukan - di dunia nyata maupun maya- akan terekam dengan baik untuk kita pertanggungjawabkan di akhirat nanti. Karenanya, secara khusus dalam momentum Ramadhan yang mulia ini, mari kita mengingat kembali petuah-petuah Rasulullah SAW yang senantiasa update memberikan arahan bagi kita bagaimana bermedia sosial dengan baik nan berpahala .
1. Infokan Kebaikan dalam Twit/Update Status
Dari mulai info pengajian, peluang amal kebaikan, hingga lowongan pekerjaan misalnya, pastikan update status kita terwarnai dengan ungkapan-ungkapan info ataupun nasehat kebaikan. Malaikat tak kan pernah jemu mencatatnya. Apalagi jika kemudian banyak yang tergerak, maka royalti pahala insya Allah ada dalam genggaman. Gerakan sedekah rombongan Mas Saptuari bisa menjadi contoh nyata dihadapan kita. Mari ingat Rasulullah SAW bersabda : Barang siapa menunjukkan/memberitahukan sebuah amal kebaikan, maka baginya pahala sebagaimana pelaku kebaikan tersebut. (HR Muslim)
2. Menjauhi Dusta dalam Canda
Terlalu banyak hal yang lucu kita dapatkan di media sosial, terkadang berupa anekdot atau kisah. Hiburan tentu menyenangkan dan boleh-boleh saja, namun hati-hati dengan kebohongan. Jika itu adalah sebuah anekdot, fiksi, maka pastikan kita tidak menceritakannya dengan gaya sesuatu yang benar-benar terjadi atau kita mengalaminya. Rasullullah pun telah memberi ancaman terhadap orang yang berdusta untuk membuat orang lain tertawa dengan sabda beliau, “Celakalah seseorang yang berbicara dusta untuk membuat orang tertawa, celakalah ia, celakalah ia.” (HR. Imam Ahmad)
3. Bersihkan Time Line & Wall
Ramadhan akan terasa singkat, sayang sekali ketika saat kita bermedia sosial, time line dan wall kita berhiaskan banyak gambar-gambar mengumbar aurat, atau ucapan-ucapan dan kisah yang tak pantas. Jika kita biarkan, tanpa kita sadari hal tersebut bisa mempengaruhi kita dan mengganggu pahala puasa kita. Unfriend atau Unfollow saja akun-akun yang senantiasa mengobral kemaksiatan. Rasulullah SAW bersabda : “Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhori & Muslim).
4. Larangan Kepo
Kita optimalkan Ramadhan untuk berbuat kebaikan. Fokus pada amalan-amalan yang meningkatkan pahala kita secara maksimal di bulan mulia ini, adapun hal-hal yang sia-sia dan tidak berarti apa-apa bagi urusan dunia apalagi akhirat kita, maka tinggalkan saja tanpa basa-basi. Rasulullah SAW berpesan : “Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” (HR. Tirmidzi)
5. Larangan Mem-Bully
Ramadhan momentum kita menjaga kesabaran dan emosi, maka bukan jamannya lagi mengumbar kebencian dalam bentuk hinaan dan ejekan kepada saudara kita seiman. Rasulullah SAW bersabda, “Seorang muslim itu bersaudara terhadap muslim lainnya, ia tidak boleh menganiaya dan menghinanya. Seseorang cukup dianggap berlaku jahat karena ia menghina saudaranya sesama muslim.”(HR.Muslim)
6. Larangan Stalker
Mantan memang sering dikatakan sebagai "manis dalam ingatan", karena itu banyak yang gagal move on. Apalagi Ramadhan juga senantiasa menghadirkan kembali ingatan-ingatan tersebut. Maka saatnya berubah, jauhi aneka ragam mengawasi dan mematai-matai tanpa makna, apalagi dengan niatan buruk yang bisa berubah menjadi perbuatan dosa. Pesan Rasulullah SAW jelas tertuang : “Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. (HR Bukhori Muslim)
7. Larangan sembarangan Buzzer, Retwit atau Share :
Malaikat sangat teliti dalam mencatat setiap amal kita, bahkan yang terbilang sederhana yaitu dengan mengklik tombol share atau Retwit saja. Hati-hati, tidak semua layak untuk kita bagikan, apalagi jika mengandung ajakan atau unsur kesia-siaan dan kemaksiatan. Rasulullah SAW bersabda : Cukuplah seorang dikatakan dusta, saat ia menceritakan setiap apa yang ia dengar ( HR Muslim)
8. Hati-hati dengan berita Hoax
Terkadang kita begitu terperangah dengan sebuah berita yang membahagiakan, atau berita aneh yang luar biasa. Lantas tanpa ragu-ragu kita segera menyebarkannya pada follower dan friend kita, setelah beberapa saat ternyata terbukti hoax, sementara sudah banyak yang ikut menyebarkan kebohongan tersebut, dan mungkin juga sudah ada yang bereaksi lebih jauh. Hari-hari kedepan akan semakin banyak berita-berita heboh yang ternyata hoax, Rasulullah SAW telah memberikan prediksi tentang hal ini. Beliau bersabda : Akan ada pada akhir zaman umatku, orang2 yang mengabarkan kpd kalian sesuatu yg belum pernah sama sekali kalian dengar, juga orang tua2 kalian sebelumnya. Maka berhati-hatilah dengan mereka (HR Muslim)
9. Menjauhi Lebay dalam Nama Akun, Twit/Status juga Hastag
Kita pasti bingung dan memicingkan mata saat melihat nama akun yang panjang terdiri dari beberapa kata seperti " AntonInginBuangMantandalamIngatan" atau yang semacam itu, begitupula yang kita tuliskan dalam update status, twit maupun hastag, jangan berlebihan dan akan cenderung menjadi lebay. Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.a, bahwasanya Nabi saw. bersabda, “Celakalah orang yang berlebih-lebihan.” Beliau mengucapkannya sebanyak tiga kali. (HR Muslim). Dalam riwayat lain beliau menyampaikan , “Sesungguhnya Allah membenci seorang yang pandai bersilat lidah sebagaimana sapi memutar-mutarkan lidahnya,” (HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi).
10. Menjauhi Twitwar dan Blocking
Bulan Ramadhan saatnya menjaga emosi, meski mungkin banyak godaan berantem di dunia maya yang ada dalam setiap tema. Alangkah indahnya jika kita bisa menahan diri, bukan berarti kalah menyerah tapi memperjuangkan kebenaran dengan bentuk yang lebih indah. Rasulullah SAW bersabda, “Aku menjamin dengan sebuah istana di bagian tepi surga bagi orang yang meninggalkan debat meskipun ia berada di pihak yang benar (HR. Abu Dawud).
Apalagi jika sebuah twitwar atau perdebatan sampai berujung saling memblock satu sama lain, maka sungguh ada peluang kebaikan jika kita memulai perdamaian terlebih dahulu, menutup rapat-rapat pintu permusuhan agar syetan tak terus-terusan riang gembira. Dari Abî Ayûb al-Anshâriy, sesungguhnya Rasulullah SAW ‘bersabda; ‘Tidak halal seorang muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga malam di mana keduanya bertemu lalu yang ini berpaling dan yang itu berpaling. Yang terbaik di antara keduanya ialah orang yang memulai mengucapkan salam’. “(HR. Muslim)
Tentu pesan di atas tidak hanya terbatas untuk bulan Ramadhan saja, kita berharap bisa terus kita jaga pada hari-hari berikutnya. Semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan keberkahan.
Selamat ramadhan, salam dari Athena ...
terima kasih tips nya ustadz ...
BalasHapus