Yang menyenangkan dan mengharukan, bahwa para pecinta dan penghafal alQuran tersebut terdiri dari berbagai latar belakang keilmuan dan bidang karya. Diantara mereka adalah para pelajar, mahasiswa dengan aneka ragam jurusannya, pengusaha dan karyawan, bahkan juga para pensiunan terlihat ada beberapa. Semuanya menunjukkan bahwa menghafal Al Quran bukan sebuah ketrampilan yang "eksklusif", namun sangat dimungkinkan untuk dijalani oleh setiap kaum muslimin. Bukankah Allah SWT telah menyebutkan secara jelas tentang bagaimana "mudahnya" Al-Quran.
Untuk menambah motivasi dan kecintaan kita untuk menjadi penghafal Quran, mari kita renungi sejenak nasehat-nasehat dari Rasulullah SAW dan para sahabat, diantaranya sebagai berikut :
عن عمر بن الخطاب رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : “ إن الله يرفع بهذا الكتاب أقواما ويضع به آخرين "رواه مسلم
Dari Umar bin Khottob ra, Rasulullah SAW bersabda : “ Sesungguhnya Allah SWT dengan kitab (Al quran) ini mengangkat (derajat) beberapa kaum, dan (juga) merendahkan sebagian kaum lainnya dengannya” (HR Muslim)
عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : “ بئس ما لأحدكم أن يقول نَسيت آية كَيتَ وكَيتَ بل هو نُسِّي . استذكروا القرآن فَلَهُوَ أشد تَقَصُيا من صدور الرجال من النَعم “ . رواه الشيخان والترمذي
Dari Abdullah bin Masud ra berkata:Rasulullah saw bersabda: Buruk sekali orang yang berkata : Aku lupa ayat ini dan ayat itu, akan tetapi (katakanlah) aku terlupakan. Dan (untuk itu) seringlah mengingat-ingat (murojaah-red) al-Qur’an-lah kalian, sesungguhnya al-Qur’an itu lebih mudah terlepas dari dada seseorang daripada binatang ternak. (HR Bukhori Muslim dan Tirmidzi)
عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : “ وما منْ رجل تعلم القرآن ثم نَسِيَهُ إلا لَقِيَ الله يوم القيامة أجْذَم “ رواه الإمام أحمد
Dari Ubadah bin Shomit ra,Rasulullah SAW bersabda : Dan tidaklah ada seseorang yang belajar Al Quran lalu melupakannya, melainkan dia ia bertemu Allah SWT pada hari kiamat dalam keadaan cacat” (HR Ahmad)
عن أنس بن مالك رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : “ عرضت علي ذنوب أمتي فلم أرَ أعظم من سورة من القرآن أو آية أُوتيها رجل ثم نسيها “ رواه الترمذي وأبو داؤد
Dari Anas bin Malik ra, Rasulullah SAW bersabda : Aku dihadapkan dengan dosa-dosa umatku, dan tidaklah aku lihat yang lebih besar dari sebuah surat dari Al-Quran atau ayat yang dihafalkan oleh seorang laki-laku, lalu ia melupakannya” (HR Tirmidzi dan Abu Daud)
عن الحسن بن علي رضي الله عنه قال : " إن من كان قبلكم رأوا القرآن رسائل من ربهم فكانوا يتدبرونها بالليل ويتفقدونها في النهار “ .
Dari Hasan bin Ali ra, ia berkata : “ Sungguh mereka yang ada sebelum kalian, melihat Al Quran sebagai surat dari Tuhan mereka. Maka mereka merenunginya (tadabbur) di malam hari, dan mencari-carinya di siang hari”.
عن عبدالله بن مسعود رضي الله عنه قال : " ينبغي لحامل القرآن أن يعرف بليله إذا الناس نائمون وبنهاره إذا الناس مفطرون ، وبحزنه إذا الناس يفرحون ، وببكائه إذا الناس يختالون”
Berkata Abdullah bin Mas’ud radhiallahu’anhu: “Adalah selayaknya bagi para penghapal Qur`an bisa diketahui (bedanya dengan yang lain) dengan (bangun) malamnya ketika manusia terlelap, dengan (puasa) siangnya ketika manusia berbuka, dengan sedihnya ketika manusia bergembira, dengan menangisnya ketika manusia (tertawa) tertipu”
قال عثمان بن عفان وحذيفة بن اليمان رضي الله عنهما: ( لو طهرت القلوب لم تشبع من قراءة القرآن )
Berkata Utsman bin Affan ra, dan Hudzaifah bin Yaman ra : “ Seandainya hati-hati itu suci, niscaya tak akan pernah kenyang dalam membaca Al Quran”
عن الفضيل بن عياض قال : " حامل القرآن حامل راية الإسلام لا ينبغي أن يلهو مع من يلهو ولا يسهو مع من يسهو ولا يلغو مع من يلغو تعظيما لحق القرآن “ .
Dari Fudhoil bin `iyadh rahimahulloh: “Pembawa (penghapal) al-quran adalah pembawa panji Islam, tidak selayaknya dia bergurau bersama orang-orang yang bergurau, tidak lupa bersama orang-orang yang lupa, serta tidak banyak cakap bersama orang-orang yang banyak cakap, sebagai pemuliaan terhadap haqnya Al-quran”
قال عمر بن الخطاب رضي الله عنه : ( كنا نحفظ العشر آيات فلا ننتقل إلى ما بعدها حتى نعمل بهن ) وروي عنه أنه حفظ سورة البقرة في تسع سنين.. و ليس ذلك للإنشغال عن الحفظ أو رداءة الفهم حاشاه رضي الله عنه ولكن بسبب التدقيق والتطبيق ..
Dari Umar bin Khottob Ra : “Dulu kami menghafal sepuluh ayat sepuluh ayat, dan kami tidak berpindah setelahnya kecuali kami telah mengamalkannya”. Diriwayatkan juga bahwa Umar bin Khottob hafal surat al Baqoroh dalam sembilan tahun. Dan itu bukan karena sibuk dengan yang lainnya atau lemah pemahaman, tapi karena benar-benar ia ingin mendalami dan mempraktekannya.
قال عبدالله بن مسعود رضي الله عنه : ( إنّا صعب علينا حفظ ألفاظ القرآن وسهل علينا العمل به ، وإنّ من بعدنا يسهل عليهم حفظ القرآن ويصعب عليهم العمل به )
Dari Abdullah bin Mas’ud ra : Sungguh (dulu) sulit bagi kami menghafalkan lafadz-lafadz Quran, tetapi mudah bagi kami mengamalkannya. Dan sungguh yang datang setelah kami, mudah bagi mereka menghafalkan Al Quran tapi sulit mengamalkannya.
قال عبدالله بن مسعود رضي الله عنه : ( إذا أردتم العلم فانثروا القرآن فإن فيه علم الأولين والآخرين ).
Berkata Abdullah bin Mas’ud : Jika kalian menginginkan ilmu (pengetahuan) maka baca(cermati) lah Al-Quran, karena didalamnya ada ilmu orang-orang terdahulu dan yang kemudian.
عن ابن عباس قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إن الذي ليس في جوفه شيء من القرآن كالبيت الخرب
Dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya mereka yang di dalam hatinya tidak ada sedikitpun dari (hafalan) Al Quran, seperti rumah yang rapuh (HR Tirmidzi dan Ahmad)Lebih lengkap silahkan rujuk artikel : http://www.almaqraa.com/index.php/2013-11-13-18-42-37/83-2014-01-23-20-37-54
Semoga bermanfaat dan salam optimis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar