Ada satu kalimat yang sering disebut sebagai hadits, padahal sejatinya bukan. Namun dari sisi makna sejatinya cukup inspiratif dan tidak salah. Kalimat tersebut adalah ungkapan : Al Hikmah dhoolatul mukmin, fahaitsuma wajadaha fahuwa ahaqqu biha. Hikmah (kebajikan) adalah milik orang mukmin yang hilang, dimanapun dia mendapatkan (inspirasi)nya, dialah semestinya yang paling berhak (harus mengamalkannya). Bukankah kita bisa saja mengambil kebaikan-kebaikan dari pengalaman orang lain ? Bahkan pembelajaran pemakaman manusia pertama kali, justru belajar dari sang burung gagak ?
Nah kali ini kita akan belajar dari negara Jepang, tentang hal keseharian yang mereka lakukan dan cukup layak untuk menjadi inspirasi kita dalam menjalani kehidupan.
Nah, semoga bisa menginspirasi kita dalam beberapa hal yang bisa kita lakukan dalam keseharian. Semoga bermanfaat dan salam optimis.
Sumber : https://www.facebook.com/ufrvn
Nah kali ini kita akan belajar dari negara Jepang, tentang hal keseharian yang mereka lakukan dan cukup layak untuk menjadi inspirasi kita dalam menjalani kehidupan.
2. Santun Menggunakan Handphone
Adalah suatu aib di Jepang jika telepon genggam kita berbunyi di tempat-tempat umum yang tertutup seperti rumah makan, perpustakaan, dan juga dalam kereta. Tertulis papan peringatan di tempat-tempat tersebut : posisikan HP anda dalam "Mode Santun", yang berarti Silent tanpa suara.
|
3. Rumus Kebangkitan Sederhana
Ketika salah seorang Jurnalis bertanya kepada PM Jepang tentang rahasia kebangkitan Jepang. Ia menjawab : kami tidak memiliki akal yang luar biasa, tapi kami mempunyai rumus persamaan sederhana : ilmu + akhlak + amal = kebangkitan
6. Negeri Sumber Daya Manusia
Jumlah penduduk Jepang ada 130 jiwa dengan luas area yang tdak terlalu luas. Meski demikian tidak ditemukan konflik, peperangan, dan kelaparan. Bahkan dari sisi surplus ekonomi, Jepang bisa melebihi Amerika, meski mereka tidak memiliki minyak dan tambang. Ini terjadi karena mereka bergantung pada kemampuan dan kecerdasan manusia semata.
|
7. Penghormatan Terhadap Guru
Salah seorang jurnalis bertanya kepada Kaisar Jepang tentang sebab kemajuan negaranya. Ia menjawab : Karena kami memilih menjadikan buku sebagai teman, dari pada senjata. Dan kami jadikan ilmu dan akhlak sebagai kekuatan. Dan kami berikan kepada para Guru gaji sekelas mentri, kekebalan/penjagaan sekelas Diplomat, serta penghormatan sekelas Kaisar.
|
Nah, semoga bisa menginspirasi kita dalam beberapa hal yang bisa kita lakukan dalam keseharian. Semoga bermanfaat dan salam optimis.
Sumber : https://www.facebook.com/ufrvn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar