Mungkin perlu dibuktikan lebih ilmiah, namun setidaknya sejarah pernah mencatat, bahwa pemimpin sangat mempengaruhi rakyatnya, termasuk dalam hobby sekalipun mampu merubah tema perbincangan di tengah masyarakat.
Salah satu yang tercatat dalam sejarah adalah masa kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz, “hobby” keilmuannya begitu cepat ditangkap masyarakat. Beliau rutin mengumpulkan ulama untuk mengkaji suatu permasalahan fiqih bak seminar-seminar dan kajian di zaman now. Beliau juga menginisiasi proyek penyusunan kitab hadits, dengan memerintahkan Ibnu Syihab Az-Zuhri membukukan hadits dan ilmu hadits. Bahkan beliau juga rutin mengirimkan para dai-dai dan ulam ke berbagai daerah khususnya ke wilayah yang penduduknya baru berislam.
Ternyata semua langkah itu, mampu merubah tema dialog keseharian umatnya. Perubahan itu dicatat oleh Imam Thobari dalam Kitabnya Tarikh Rusul dan Muluk, Jilid 6 halaman 497. Beliau menuliskan :
كان الوليد بن عبد الملك صاحب بناء واتخاذ مصانع، وكان الناس يلتقون في زمانه فيسأل بعضهم بعضا عن البناء والمصانع، فولي سليمان، وكان صاحب نكاح وطعام، وكان/ الناس يلتقون فيسأل الرجل الرجل عن التزويج والجواري، فلما ولي عمر بن عبد العزيز كانوا يلتقون فيقول الرجل للرجل: ما وردك الليلة؟ وكم تحفظ من القرآن؟ ومتى ختمت ومتى تختم؟ وما تصوم من الشهر ؟
“ Dulu Khalifal Al Walid bin Abdul Malik adalah orang yang suka bangunan (infrastruktur) dan membangun pabrik-pabrik. Maka rakyat di zamannya ketika bertemu saling bertanya satu sama lain seputar bangunan dan pabrik-pabrik.
Kemudian diangkatlah Sulaiman menjadi Khalifah, dan beliau kesukannya adalah nikah dan makanan. Maka orang-orang di zamannya, ketika bertemu saling bertanya seputar pernikahan dan budak perempuan.
Dan ketika diangkat Umar bin Abdul Aziz menjadi khalifah, orang-orang saling bertemu dan menanyakan satu sama lain : “ Apa bacaan dzikirmu semalam ? Berapa engkap hafal dari Al-Quran ? Kapan engkau mengkhatamkan Qur’an ? Berapa engkau berpuasa dalam sebulan ? “
Jadi, apa saja perbincangan kita hari ini ? Jangan-jangan terpengaruh hobby dan kesukaan pemimpin kita hari ini ? Wallahu a’lam bisshowab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar