Tiap kali ada aplikasi yang viral, tentu selain banyak yang latah ikut-ikutan trend, juga banyak aneka komen dan ragam analisa yang menyertainya. Dulu bahasan selfie juga pernah ramai di dunia maya. Ini baik dan wajar saja, karena tidak semua trend dan "produk baru" harus kita telan dan terima mentah-mentah.
Kita masih ingat aplikasi chat BlackBerry yang begitu membahana, ternyata hari ini sudah tidak terdengar suaranya. Ada juga Tik Tok dan Pokemon yang viral, sekarang relatif biasa, meski tentu secara konten masih tetap kontroversial tentunya.
Nah aplikasi Faceapp kini lagi digandrungi, meski keberadaannya sudah sejak 3-4 tahunan yang lalu. Sekitar 2-4 pekan yang lalu aplikasi ini rame dibincangkan di media timur tengah, bahkan ada headline gambar As-Sisi "presiden" Mesir saat sudah bangkotan. Ternyata hari-hari ini anginnya sudah sampai di negeri ini. Maka tiba-tiba lini masa media sosial kita dipenuhi gambar teman-teman yang seolah kena syndrom wajah menua, padahal tubuh masih terlihat gempal atau kencang, kulit tangan juga tak dihiasi keriput tanda lanjut usia.
Di sela hiruk pikuk postingan syndrom "progeria", tentu ada banyak yang sudah mengingatkan kita untuk berhati-hati dalam menggunakannya, bahkan jika perlu menjauhinya karena cenderung tanpa manfaat. Harapan saya juga demikian, dan sepertinya seperti yang sudah-sudah, aplikasi ini mungkin akan viral sementara saja.
Lalu bagaimana sejatinya ? Aplikasi edit foto ini kalau difikir-fikir seperti kita menggambar orang tua, menggambar anak-anak, menggambar kacamata seperti biasanya, hanya bedanya adalah : ada bahan dasar yaitu foto kita sebagai pemantiknya, dan yang kedua menggunakan teknologi AI dalam "menambahkan" gambaran keriput di wajah, kantung mata, memutihkan rambut, dan sebagainya. Jadi seperti kita menggambar satu objek, dengan bantuan aplikasi.
Karena nya, secara sederhana ini memang bisa membuka peluang kesia-siaan bahkan kemaksiatan kalau kita tidak hati-hati, misalnya :
1. Sia-sia dengan waktu kita. Berlebihan menggunakannya. Kita cari banyak wajah tokoh, artis, bahkan tetangga sekalipun sebagai bentuk keisengan saja mengintip mereka dg wajah tua.
2. Fitnah & Ghibah. Ini kalau kita edit foto seorang kenalan lalu kita sampaikan atau komentari di grup WA atau chat pribadi ke orang lain. Misalnya, foto mantan yang "menua" kita komentari : untung dulu gak jadi sama dia ya. Atau foto kenalan, lalu anda komen sembarangan : eh kok tuanya malah mirip tetangganya ? Jangan-jangaan .... #gubrak .
3. Penipuan & Kebohongan. Ini jelas terkait menggunakan foto editan, dibuat lebih muda atau dikasih jenggot tipis biar mirip Maher Zain, lalu dengan sengaja dan sungguh menjadikan sebagai alat tipu2 di media sosial. Bisa buat nyari kerjaan, dan juga buat nyari mertua tambahan. Hati2 buat para jomblowati.
4. Ujub atau Sombong. Khususnya ketika hasil editan Faceapp di masa tua masih menyisakan kegantengan atau kecantikan yang cukup signifikan. Maka mulailah share hasilnya sana sini untuk menunjukkan potensi awet muda yang lumayan bisa dibanggakan. Apalagi jika ditunjukkan pada mantan yang tak kunjung ke pelaminan, seolah ia mengatakan : "masih ada peluang untuk merajut masa depan. daripada hari tua diwarnai penyesalan." #gombal
5. Ini soal aqidah dan keyakinan. Yaitu jika dengan foto itu kita merasa bahwa benar dan yakin akan demikian wujud kita di masa tua, maka itu mirip ramalan masa depan yang sesat. Atau kemudian meyakini sepenuhnya lalu merasa tenang akan sampai pada usia tua, maka ini melecehkan takdir karena kematian tak mengenal usia.
Nah, mungkin masih banyak hal-hal lain yang bisa Anda tambahkan sendiri, namun intinya ini bagian dari saling mengingatkan saja, bukan mengganggu keasyikan sesama teman, apalagi meyemburkan tuduhan sesat atau fatwa keharaman. Saya meyakini semua sedang "asyik-asyik" sebagai bagian dari refreshing, dan tidak terkait dengan hal-hal yang saya sebutkan di atas.
Terakhir, adakah manfaatnya ? Bagi saya pribadi, adalah dzikrul maut, mengingat kematian dan masa tua, hingga tak layak kita sombong dengan penampilan kita hari ini, dan mengingatkan untuk mencari bekal-bekal di akhirat kelak. Manfaat lain adalah mengingatkan untuk kembali semangat menjaga kesehatan, dengan olahraga dan mengkonsumsi makanan yang sehat.
Dan pagi ini setidaknya sudah saya buktikan. Sebagai follow up hasil faceapp, saya kembali olahraga jogging tipis-tipis, dan diakhiri dengan sarapan pecel plus nasi merah yang menyehatkan. Siapa tahu tampilan bisa kembali muda (baca: kurus) tanpa bantuan aplikasi apapun.
sumber foto : esquire dot com via google
ijin repost Tadz
BalasHapus