Di tengah segala gundah dan risau terkait penyebaran Corona, tentulah harus ada akal yang jernih berfikir, serta hati yang tulus merenung, menggali serangkaian hikmah dari kejadian munculnya Corona ini. Sehingga kita bisa mengambil sisi positif dari setiap kejadian, yaitu pelajaran untuk menambah bekal keimanan. Allah SWT befirman. "Maka ambillah pelajaran wahai orang-orang yang memiliki pandangan." (QS. Al-Hasyr: 2). Mari kita ajak keluarga kita di hari-hari ini, untuk merenungi lebih mendalam untuk mengambil hikmah yang menumbuhkan kesabaran, berikut diantaranya :
1. Yakinilah sepenuh hati, bahwa Corona sejatinya termasuk makhluk Allah, ia menyembah-Nya dan bertasbih mensucikan-Nya, hanya saja kita manusia belum memahami cara mereka bertasbih kepada Allah SWT.
2. Sadarilah bahwa makhluk Allah ini, tidaklah hadir untuk menjauhkan kita dari jalan yang lurus, namun justru ia hadir untuk meluruskan jalan yang kita tempuh, dengan menjadikan niat kita lebih ikhas, tujuan dan harapan kita lebih baik, dan ibadah kita pun lebih benar.
3. Renungkanlah, bahwa makhluk Allah ini tidaklah hadir untuk menimbulkan kecemasan di hati kita, namun justru sebaliknya .. untuk menumbuhkan ketenangan, dan memberi kabar gembira pada kita tentang jalan para Nabi, yaitu jalan terjal ( Janganlah Engkau takut, sesungguhnya Allah bersama kita), serta jalan tawakkal ( Tidaklah demikian, sesungguhnya Allah bersamaku akan memberikan petunjuk.)
4. Bahwa makhluk Allah ini, meski berbeda sebutannya, tidaklah hadir untuk menyebarkan kegundahan dan ketakutan, tetapi untuk menguatkan hakikat suatu ujian, hingga dengannya Allah SWT memisahkan mana yang tulus dalam keimanan dan mana yang penuh kedustaan, serta agar memenangkan kesabaran hingga derajat kemuliaan pun didapat
5. Sesungguhnya makhluk Allah ini tidaklah hadir hanya agar kita senantiasa memakai masker dan mencuci tangan kita, tetapi ia datang untuk mengajarkan kepada kita bagaimana kita memakai baju ketakwaan diri, serta membersihkan hati kita dari kotornya dosa.
6. Sadarilah, bahwa makhluk Allah ini tidak datang dan bersamanya ada kematian, tetapi ia hadir untuk mengetuk hati yang mati, mengingatkannya agar kembali kepada Allah, dan membangkitkannya kembali sebelum terlanjur mati.
7. Sesungguhnya makhluk Allah ini, menjadikan kita berdiam diri di rumah agar kita mampu menqodho puasa kita yang terlewat, juga menambal sholat-sholat kita yang terkadang masih berlobang, juga agar kita kembali membaca Al-Quran yang mungkin telah lama ditinggalkan di rak-rak lemari di rumah kita. Juga agar para wanita kembali rapat menutup aurat tanpa kesukaran, yang bisa jadi dulu banyak yang meremehkan dan mencibir penuh kebencian.
8. Sesungguhnya makhluk Allah ini datang dengan cepat, untuk memberitahukan kepada kita bahwa Allah yang Maha Rahman merindukan tangan-tangan yang tak sudi berdoa, atau hati-hati yang lalai saat berdoa, maka diturunkan ujian ini agar tangan-tangan kita kembali terangkat memanjaatkan doa sepenuh kekhusyukan.
9. Sesungguhnya makhluk Allah yang berupa virus ini, tidak terlihat dengan mata telanjang bisa menggetarkan seluruh alam ketakutan !! Maka apa yang bisa kita lakukan kelak pada hari kiamat, saat dibuka semua penutup, dan kelak pandangan kita menjadi tajam (mampu melihat apa yang diingkari sewaktu di dunia).
10. Makhluk ini yang tidak bisa dilihat mata telanjang, takluk dihadapannya banyak pemerintahan, negera-negara dan lembaga-lembaga, semuanya seolah tak mampu menghadapi hingga harus menutup tempat ibadah, sarana pendidikan, saran kesehatan, dan banyak fasilitas negara untuk memperjelas ketidakmampuan mereka menghadapi makluk ini. Lalu bayangkan bagaimana jika kita berdiri dihadapan Allah SWT, Tuhannya makhluk kecil ini, pada hari akhirat yang ukurannya 50.000 tahun lamanya ?
11. Sesungguhnya makhluk Allah ini, datang begitu cepat, menyebar dengan cepat tanpa pemberitahuan awal, sejatinya ini mengingatkan kita bahwa pintu taubat akan segera tertutup tanpa peringatan, begitu pula keluarnya matahari dari barat juga tanpa peringatan, juga datangnya malaikat maut tanpa peringatan ! Maka apa sejatinya yang bisa kita lakukan ?
12. Dan pada akhirnya, hendaklah kita tahu bahwa sedekah mampu menolak 70 pintu dari pintu-pintu bala’ dan musibah, dan sesungguhnya doa juga mampu merubah arah takdir, maka berkomitmenlah melangkah sesuai aturan Allah SWT dalam kehidupan, niscaya engkau akan selamat.
Semoga dengan renungan imani di atas, kita bisa melihat lebih jernih hikmah dari segala apa yang terlihat menakutkan ini, dan bahwasanya sejatinya tidak ada yang Allah ciptakan dengan sia-sia dan main-main belaka. Wallahu a’lam bisshowab
Sumber : Terjemahan dari tulisan berbahasa arab yang tersebar di Facebook, WA dan Telegram, anonim, meski mungkin ada sedikit bagian kemiripan dengan yang disampaikan awal-awal oleh Dr. Syauqi Filali Shidiq di Youtube berikut ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar